Rabu 31 Jul 2013 10:20 WIB

Klub Inggris 'Korbankan' Pemain Demi Uang

Matija Nastasic (kiri)
Foto: AP/Jon Super
Matija Nastasic (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, HONGKONG -- Klub papan atas Liga Primer Inggris menyerbu Asia untuk mengeruk keuntungan dari pertumbuhan ekonomi di kawasan itu serta memanfaatkan kegilaan penggemar mereka.

Tapi di sisi lain, klub-klub tersebut harus mengorbankan kondisi fisik pemain menjelang musim kompetisi mendatang.

Setidaknya dua pemain, Jan Vertongen dari Tottenham Hotspurs dan Matija Nastasic dari Manchester City, mengalami cedera sehingga tidak bisa tampil di awal musim kompetisi yang tinggal tiga pekan lagi.

Wayne Rooney dari Manchester United, yang belum sampai 24 jam berada di Bangkok, mengalami cedera saat latihan sehingga harus dikirim pulang ke Inggris segera untuk pemulihan. Ia diharapkan bisa pulih sebelum mengawali musim mendatang pada pertandingan perdana yang berlangsung 6 Agustus 2013.

Lawatan ke Asia menjadi sumber pemasukan sangat besar yang berasal dari hak siar televisi, sponsor, uang tampil dan penjualan cendera mata.

Di saat klub-klub tersebut berusaha meraup pemasukan sebesar-besarnya demi untuk memenuhi kebutuhan klub yang semakin meningkat, para pelatih dan pemain mengakui bahwa jadwal yang padat saat lawatan ke Asia sangat menguras tenaga mereka.

Keluhan Pelatih

Pelatih Spurs, Andre Villas-Boas, mulai tampak khawatir dan terganggu dengan kondisi tersebut setelah melihat Vertonghen, pemain belakang utama, mengalami cedera setelah bermain di Hongkong dengan kondisi lapangan yang buruk.

Paolo Di Canio dari Sunderland bahkan menyebut lapangan di Hongkong tersebut sebagai "lapangan pembunuh".

"Jika saya boleh jujur, saya lebih memilih untuk tidak bermain. Tapi, ini adalah sebuah kenyataan yang harus kami hadapi," kata Boas usai pertandingan persahabatan menghadapi klub Cina.

Nasib serupa dialami pelatih Manchester City, Manuel Pellegrini, yang harus kehilangan Nastasic yang juga bertanding di Stadion Hongkong. Laga dalam kondisi hujan disertai tekel berbahaya dari tim tuan rumah.

Menurut Pellegrini, cedera pemain muda asal Serbia itu terjadi akibat tendangan yang mengenai pergelangan kakinya, tapi ia tidak mau menyalahkan kondisi lapangan yang berlumpur.

Nastasic tampak mengerang kesakitan dan harus ditandu keluar di luar lapangan pada pertandingan yang disaksikan 40.000 penonton.

Paling Ambisius

Di antara klub papan atas Inggris yang menyerbu Asia, Manchester United adalah yang paling ambisius dengan mengadakan perjalanan ke Thailand, Australia, Jepang dan Hongkong. Mereka bermain sebanyak lima kali dalam rentang waktu 17 hari.

Pelatih MU, David Moyes, mengakui bahwa hal yang tidak bisa dihindari jika pemain mengalami cedera ringan mengingat ketatnya jadwal pertandingan.

Sementara pelatih Arsenal, Arsene Wenger, juga mengakui bermain sebanyak empat kali dalam 13 hari memang penuh resiko. Arsenal melakukan lawatan selama sepekan ke Jepang, Vietnam dan Indonesia, dimana suhu bisa mencapai 32 derajad Celsius.

"Kami telah melakukan persiapan matang. Tergantung kepada secepat apa kami bisa memulihkan kondisi setelah melakukan perjalanan. Membutuhkan beberapa hari untuk mengembalikan kondisi," katanya.

Pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, yang juga mengadakan perjalanan ke Indonesia, Australia dan Thailand mengaku bersyukur karena tidak ada pemain yang mengalami cedera serius.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement