Selasa 13 Aug 2013 10:38 WIB

Muslim Amerika Rayakan Idul Fitri dengan Bermain Sepak Bola

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Fernan Rahadi
Muslim Amerika bermain sepak bola (ilustrasi).
Foto: muslimmedianetwork.com
Muslim Amerika bermain sepak bola (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Setelah ramadhan usai, umat muslim di Amerika Serikat giat berolahraga agar menjaga tubuhnya tetap fit dan sehat. Di Rochester, Minnesota, umat muslim menggelar kejuaraan sepakbola 'Ramadhan Cup' dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri. Acara ini dipilih agar bisa membuat tubuh tetap sehat setelah berpuasa selama sebulan penuh.

Salah satu pesertanya, Ahmed Ali, mengatakan ia ingin tubuhnya selalu sehat setiap saat. “Islam menekankan agar umatnya senantiasa selalu sehat,” ujarnya dilansir Onislam.

Dari semua cabang olahraga, komunitas muslim di sana banyak yang menyukai sepak bola. “Untuk itulah kami pilih sepak bola untuk dipertandingkan. Itu menjadi acara khusus bagi kami,” katanya.

Seperti di belahan dunia lainnya, Idul Fitri dirayakan di daerah ini dengan diawali dengan sholat ied kala pagi hari. Kemudian, setelah melakukan doa bersama, umat Muslim pun menggelar pesta bersama dan bersilaturahmi dari rumah ke rumah, baik ke teman maupun kerabatnya.

Di hari kemenangan tersebut, anak-anak dibelikan baju baru. Tahun ini, adanya kejuaraan sepak bola 'Piala Minnesota' itu pun menambah kegembiraan baru dalam merayakan Idul Fitri, yang belum pernah ditemui sebelumnya.

Ide ini muncul dari keinginan para umat muslim agar bisa merayakan Idul Fitri dalam kebersamaan yang religius, serta agar bisa bersama-sama untuk melakukan sesuatu hal yang bermanfaat positif. "Ini salah satu contoh yang positif, baik bagi masyarakat untuk keluar dan bermain bersama, menunjukkan kesatuan dan kebersamaan. Itu hal yang positif bagi kami," ujar salah satu pemain sepak bola yang ikut dalam turnamen ini, Abubakar Farah.

Penyelenggara acara ini pun mengatakan mereka akan melanjutkan pertandingan sepak bola seperti ini di tahun-tahun mendatang. “Selama satu bulan berpuasa, kami sulit untuk bermain sepak bola,” ujar salah satu pemain, Mohamed Hussein.

Setelah ditahan untuk tidak berolahraga berat selama satu bulan, kini para pemain sepak bola ini pun bisa menunjukkan kemahirannya dalam menggiring bola dalam turnamen ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement