REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Khairy Jamaluddin Abu Bakar memberi waktu sebulan kepada semua persatuan sepakbola negeri untuk membentuk badan integritas dalam memberantas gejala suap dan pengaturan pertandingan di Liga Malaysia (Liga-M).
Khairy seperti dikutip berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Jumat mengatakan, badan yang beranggotakan Polisi Diraja Malaysia (PDRM), Sekretariat Pencegahan Suap Malaysia (SPRM), dan Persatuan Sepakbola Malaysia (FAM) itu harus segera dibentuk, dan pihaknya akan mengenakan tindakan terhadap persatuan sepakbola yang gagal melakukannya.
"Saya sudah mengatakan mengenai masalah ini sejak tiga bulan lalu saat pertemuan dengan FAM. Sayangnya, masih ada persatuan sepakbola negeri yang tidak mau membentuk badan integritas tersebut tanpa alasan jelas."
"Sebab itu saya beri waktu sebulan untuk persatuan sepakbola membentuknya, jika tidak saya berhak mengambil tindakan melalui kantor Sekretariat Olahraga. Apalagi saya sudah mengarahkan dengan cara baik sebelum ini," katanya.
Khairy mengatakan akan meminta Sekretaris bidang Olahraga Ahmad Shapawi Ismail mengantar surat mengenai pembentukan badan tersebut sebagai salah satu syarat utama jika mau memastikan mereka tetap terdaftar.
Sementara itu, FAM yakin semua persatuan sepakbola negeri akan mempunyai badan integritas masing-masing dalam waktu dekat untuk memerangi gejala suap dan mengatur perlawanan dalam Liga M.
Sekretaris Jendral FAM Datuk Hamidin Mohd Amin yakin masalah itu dapat diselesaikan jika pertemuan semua sekretaris persatuan sepakbola negeri diadakan pada 2 September.
"Saya akan ketengahkan mengenai pembentukan badan intgritas ini dalam pertemuan tersebut. Saya percaya ini dapat diselesaikan dalam waktu dekat setelah semuanya dijelaskan," katanya.
Sebelumnya diberitakan pihak SPRM (Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia) menerima laporan adanya kegiatan menjual perlawanan dalam kejuaraan sepakbola Piala Malaysia pada musim ini.
"SPRM berharap kepada para pihak yang mempunyai laporan terkait suap tersebut segera melaporkannya agar dapat diambil tindakan yang sewajarnya," kata ketua pemeriksaan SPRM, Mustafar Ali.
Ikuti Whatsapp Channel Republika