Kamis 05 Sep 2013 12:36 WIB

Les Bleus Menjaga Asa

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Mansyur Faqih
Franck Ribery, winger timnas Prancis, meluapkan emosi kegembiraannya usai mencetak gol dalam laga uji coba lawan Serbia di Reims, Prancis, Kamis (31/5).
Foto: AP/Thibault Camus
Franck Ribery, winger timnas Prancis, meluapkan emosi kegembiraannya usai mencetak gol dalam laga uji coba lawan Serbia di Reims, Prancis, Kamis (31/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TBILISI -- Hanya satu negara yang mendapat tiket lolos langsung ke Piala Dunia 2014 di Brasil membuat Prancis tidak boleh terpeleset lagi. Melihat klasemen Grup I Zona Eropa, Prancis menempati urutan kedua dengan koleksi 10 poin dari lima pertandingan. Mereka tertinggal satu angka dari pemuncak klasemen yang diduduki Spanyol.

Dengan tersisa tiga pertandingan, tim asuhan Didier Deschamp itu wajib menyapu bersih guna menjaga peluang bisa tampil di Brasil. Untuk itu, Les Bleus wajib meraih poin maksimal saat menghadapi Georgia di Boris Paichadzis Erovnuli Stadioni, Tbilisi, Sabtu (7/9) dini hari WIB. 

Jika menang, asa untuk merebut tiket langsung masih dalam jangkauan. Namun, kalau hasilnya imbang apalagi kalah, sangat mungkin satu tempat lolos otomatis bakal langsung dalam genggaman Spanyol. Ini lantaran di saat bersamaan La Furia Roja melawat ke kandang Finlandia dan berpotensi menaklukkan tuan rumah.

Melihat timnya hanya mengoleksi tiga kemenangan dari lima pertandingan menimbulkan kekecewaan bagi Franck Ribery. Menurut dia, Prancis harus lebih percaya diri agar bisa meraih prestasi lebih baik. Ribery yang meraih empat trofi selama tahun ini, meminta rekan-rekannya untuk bermain sebaik mungkin. 

Ia ingin agar Prancis meniru gaya Bayern Muenchen yang dihuni pemain dengan mental pantang menyerah. "Di Prancis, ketika seorang pemain kurang berhasil, ia kehilangan kepercayaan diri dan takut dikritik," kata Pemain Terbaik Eropa 2013 itu dilansir Sportmole, Kamis (5/9).

Ribery mengakui performa tim Ayam Jantan tengah merosot. Dalam empat pertandingan internasional terakhir mereka gagal menecatk satu gol pun. Hal itu jelas mengkhawatirkannya. Pertandingan kontra Belgia yang berakhir 0-0 menjadi tolok ukurnya bahwa skuat Prancis tengah dilanda krisis percaya diri.

Karena itu, ia bertekad mendorong rekan-rekannya untuk bisa menjadikan lawa melawan Georgia sebagai titik balik. Ia ingin Prancis bisa membobol gawang tim tuan rumah sebanyak mungkin untuk meraih kemenangan meyakinkan. Apalagi, dalam tiga pertemuan terakhir mereka selalu memetik kemenangan.

"Kami akan mencoba untuk membuat semua pemain mendapatkan kembali kepercayaannya dan mengembalikan tekanan," kata pemain berusia 30 tahun itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement