Jumat 06 Sep 2013 14:52 WIB

Ibrahimovic: Guardiola Tunduk pada Messi

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Zlatan Ibrahimovic
Foto: Reuters/Charles Platiau
Zlatan Ibrahimovic

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Zlatan Ibrahimovic untuk kesekian kalinya membuat pengakuan kontroversial terkait perjalanan kariernya. Dalam autobirografinya, ‘I am Zlatan Ibrahimovic’ pemain berusia 31 tahun tersebut mengatakan, bergabung dengan Barcelona sangat aneh baginya.

Meski selama musim 2009/2010 bisa menciptakan 22 gol dan 15 assist, ia dianggap gagal. Bahkan, permainannya tidak disukai pelatih Pep Guardiola.

Penyerang Paris Saint-Germain (PSG) itu mengaku, Guardiola merupakan pelatih yang aneh. Pertama, ia dilarang menggunakan pesawat pribadi ketika bepergian lantaran Barcelona bukan Real Madrid.

Ia masih bisa memahami aturan itu. Namun, ia jengkel ketika dilarang membawa mobil Ferrari atau Porsches ketika ke tempat latihan. “Apa urusan mereka dengan kendaraan yang saya kemudikan?” kata Ibrahimovic dilansir Daily Mail, Jumat (6/9).

Ia semakin heran ketika aturan itu dipenuhi Lionel Messi, Xavi Hernandez, dan Andres Iniesta. Ia yang menjuluki bintang Barcelona itu sebagai geng anak sekolah hanya tertunduk tidak membantahnya.

Hal itu dinilainya konyol. Ia merasa mulai tidak nyaman harus beradaptasi dengan jenis aturan kaku itu. Ia merasa bukan menjadi dirinya jika tunduk dengan aturan aneh Guardiola.

Yang paling membuatnya jengkel, Guardiola sepertinya tidak berdaya menghadapi Messi. Ia mengakui, Messi adalah pemain brilian, namun seenaknya saja meminta kepada pelatih untuk dimainkan di posisi tertentu.

Diakui Ibrahimovic, kedatangannya yang menggantikan posisi Samuel Eto’o membuat Messi harus sering bermain lebih melebar. Hal itu ternyata tidak disenangni Messi.

 “Saya (Messi) tidak ingin berada di sayap kanan lagi . Saya ingin bermain di posisi tengah,” aku Ibrahimovic mengisahkan perbincangan dua orang itu. Akhirnya, Guardiola mengorbankannya dengan meminjamkan ke AC Milan.

Demi Messi, kariernya langsung menurun karena dianggap Guardiola tidak memenuhi standar kualitas Barcelona. Guardiola yang memang tidak pernah mengajaknya berbicara sepanjang musim akhirnya lebih senang melepasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement