REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Indonesia Super League (ISL) berencana mengurangi jatah klub terkait pemakaian pemain asing untuk musim depan.
CEO PT LI Joko Driyono mengatakan, wacana tersebut merupakan salah satu rumusan dalam rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada awal musim. Rencana itu kemudian akan dimatangkan melalui rapat komite eksekutif (Exco) PSSI pada akhir bulan ini. "Kemungkinan akhir bulan ini diputuskan," kata Joko Driyono, Selasa (10/9).
Ada berbagai opsi terkait pengurangan penggunaan kuota pemain asing bagi klub LSI. Pertama, jumlah kuota lima pemain asing yang saat ini berlaku akan dikurangi menjadi tiga untuk musim depan. Saat ini, kuota lima pemain asing yang berlaku adalah tiga untuk pemain non-Asia dan dua untuk Asia.
Selain itu, ada juga wacana untuk tetap mengizinkan klub memiliki lima pemain asing. Namun hanya tiga pemain yang boleh dimainkan dalam setiap pertandingan.
Pengurangan kuota pemain asing ini dilakukan demi mengembangkan potensi para pemain lokal. Maklum, sebagian besar klub lebih mengedepankan pemain asing untuk mengisi posisi penting di tim.
Persib Bandung menyambut baik adanya rencana pengurangan kuota pemain asing. Pelatih Persib, Jajang Nurjaman, meyakini regulasi tersebut bakal mendatangkan hal positif.
Jajang mengatakan, dengan sedikitnya kuota pemain asing di setiap klub, akan memberi kesempatan lebih kepada para pemain lokal. "Jadi kemampuan pemain lokal akan semakin terasah," ucap Jajang.
Persib memiliki lima pemain asing sesuai kuota. Yakni Abanda Herman (Kamerun), Mbida Messi (Kamerun), Hilton Moriera (Brasil), Kenji Adachihara (Jepang), Nasser Al Sebai (Suriah).