Selasa 01 Oct 2013 13:43 WIB

Timnas U-19 Optimistis Lolos Kualifikasi Piala Asia

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pelatih Tim Nasional U19 Indonesia, Indra Sjafri (dua kanan), memberi intruksi pada pemainnya saat melakukan sesi latihan.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Pelatih Tim Nasional U19 Indonesia, Indra Sjafri (dua kanan), memberi intruksi pada pemainnya saat melakukan sesi latihan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korea Selatan (Korsel) menjadi tantangan terberat tim nasional Indonesia U-19 dalam laga kualifikasi Grup G Piala Asia U-19 2014 yang akan dihelat 8-14 Oktober ini. Kendati begitu, pelatih timnas U-19 Indra Sjafri tetap optimistis timnya lolos ke putaran final di Myanmar tahun depan.

Bagi juru taktik asal Sumatera Barat itu tak ada yang tak mungkin dalam sepak bola. Asalkan selalu percaya diri dan tak merasa minder dengan tim lawan, Indonesia bisa mengalahkan Korsel yang sejatinya merupakan langganan sekaligus  juara bertahan Piala Asia U-19.

"Yang tidak bisa dikalahkan hanya Tuhan," kata Indra Sjafri kepada Republika, Senin (1/10).

Korsel memang merupakan ujian paling berat bagi skuat Garuda Jaya. Maklum, tim Negeri Gingseng tersebut adalah tim kuat dan sudah 12 kali menjadi juara Piala Asia U-19. Korsel juga keluar sebagai juara pada edisi terakhir Piala Asia U-19 2012 dengan mengalahkan Irak melalui adu penalti di partai final.

Indra menyadari bukan perkara mudah untuk bisa bersaing dengan Korsel. Apalagi timnas U-19 sebelumnya pernah dikalahkan Korsel dengan skor tipis 1-2 dalam ajang Piala Pelajar Asia 2012 di Iran.

"Memang saat itu kita kalah. Tapi dengan modal juara Piala AFF, motivasi dan kepercayaan diri anak-anak kini semakin tinggi," Indra menambahkan.

Indra Sajfri dibantu dengan tim sport science yang dimiliki timnas U-19, terus mencoba mempelajari peta kekuatan dan perkembangan permainan Korsel melalui statistik dan rekaman pertandingan. Ini penting mengingat hanya juara grup dan enam runner-up terbaik yang berhak melaju ke putaran final.

Duel antara Indonesia melawan Korsel akan tersaji pada laga pamungkas Grup G di Stadion Gelora Bung Karno, 12 Oktober 2013. Evan Dimas dan kawan-kawan  lebih dulu  bertarung melawan Laos pada 8 Oktober dan Filipina dua hari berselang.

Laos dan Filipina merupakan tim yang sebelumnya juga berpartisipasi pada gelaran Piala AFF 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur. Filipina menjadi juru kunci Grup A setelah selalu menelan kekalahan, sementara Laos harus puas menjadi peringkat keempat lantaran kalah oleh Timor Leste dengan skor 4-2 pada perebutan tempat ketiga.

Apabila Laos dan Filipina tidak mengubah banyak komposisi pemainnya untuk berlaga di kualifikasi Piala Asia, Indonesia tentu memiliki peluang besar untuk meraih tiga poin dari kedua tim tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement