Selasa 08 Oct 2013 16:33 WIB

Pemain AC Milan Kembali Diganjar Sanksi

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Mansyur Faqih

Philippe Mexes

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri tak henti didera masalah terkait komposisi pemainnya. Setelah terkena badai cedera, Allegri dipusingkan dengan tindakan Mario Balotelli yang mengintimidasi wasit. Alhasil, Super Mario harus menjalani sanksi larangan bermain tiga kali.

Setelah Balotelli selesai menjalani masa hukuman, kali ini giliran Phillippe Mexes yang harus menerima nasib buruk. Akibat memukul dagu hingga mengenai kepala Giorgio Chiellini, Mexes mendapat hukuman larangan bermain sebanyak empat kali.

Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menjelaskan, hukuman empat laga dengan rincian tiga pertandingan untuk pukulan dan larangan bertanding sekali untuk akumulasi kartu. Artinya penggawa Les Bleus itu akan melawatkan pertandingan melawan Udinese, Parma, Lazio, dan Fiorentina.

Dari tayangan ulang, Chiellini dan Mexes berebut bola di dalam kotak penalti Milan. Akibat tindakan yang tidak bisa mengontrol emosinya itu, Cheillini sampai jatuh tersungkur karena kesakitan. Wasit yang mengetahui pelanggaran keras itu langsung mengeluarkan kartu kuning kedua untuk kemudian mengambil kartu merah pada menit ke-74.

Kehilangan Mexes jelas membuat pusing Allegri. Karena Rossoneri sudah kebobolan 13 gol dari tujuh laga. Kekalahan dari Juventus, 2-3 membuat Milan menempati urutan ke-12 dengan raihan delapan poin atau tertinggal 13 angka dari Napoli.

Nasib Milan semakin sial setelah FIGC menjatuhkan dua hukuman tambahan kepada klub sebagai konsekuensi pelanggaran yang dilakukan Milanisti. Nyanyian mereka yang menyerang pendukung Juventus berdasarkan diskriminasi teritorial membuat Milan dilarang menggelar laga kandang tanpa penonton.

Berarti, pertandingan melawan Udinese pada pekan kedelapan nanti Giuseppe Meazza bakal melompong. Hal itu jelas kerugian bagi Diavolo. Hukuman terakhir adalah denda sebesar 50 ribu euro atau sekitar Rp 782 juta sebagai konsekuensi tidak bisa mengontrol tindakan suporternya.