Selasa 08 Oct 2013 19:28 WIB

Korsel Libas Filipina Empat Gol Tanpa Balas

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Fernan Rahadi
Para pemain Timnas Korea Selatan saat melakukan selebrasi pada kejuaraan Piala Dunia U-20 beberapa waktu lalu.
Foto: saudigazette.com.sa
Para pemain Timnas Korea Selatan saat melakukan selebrasi pada kejuaraan Piala Dunia U-20 beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional U-19 Korea Selatan membuktikan tajinya sebagai juara bertahan Piala Asia U-19. Tim asuhan Kim Sang Ho secara perkasa melibas Filipina empat gol tanpa balas pada laga perdana kualifikasi Grup G Piala Asia 2014 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10) sore.

Kemenangan Korsel menjadi ancaman tersendiri bagi Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah. Pasukan Indra Sjafri harus bisa bermain penuh konsentrasi dan semangat tinggi apabila ingin menaklukkan tim yang sudah 12 kali menjuarai Piala Asia U-19 tersebut ketika akan bertanding pada laga pamungkas grup, Sabtu (12/10).

Korsel yang meskipun skuatnya tidak sama ketika menjuarai Piala Asia 2012, tampil mendominasi sejak awal pertandingan. Lim Seunggyeom dan kawan-kawan bermain padu dengan memeragakan permainan umpan pendek dari lini ke lini. Kolektivitas yang dimiliki Korsel pun memaksa Filipina berjibaku mengawal barisan pertahanan.

Korsel bahkan sudah menebar ancaman ketika pertandingan baru berjalan lima menit melalui tendangan bebas Shim Jehyeok. Beruntung tendangan melengkung pemain bernomor punggung 43 itu masih bisa dihalau kiper Ronilo Vallez Bayan. Setelah beberapa kali serangan gagal dimaksimalkan, Korsel akhirnya berhasil membuka keunggulan pada menit ke- 27.

Berawal dari tendangan keras Choi Jae-Hun dari luar kotak penalti yang tak mampu ditangkap sempurna oleh kiper Filipina,  gelandang Park Inhyeok dengan cekatan menyambut bola rebound untuk merubah papan skor. Korsel bukan hanya bagus dalam hal kolektivitas.Tetapi juga bermain sangat rapat sehingga membuat Filipina kesulitan bergerak. Bagaimana tidak, Korsel sampai-sampai menarik garis pertahanan mereka hingga ke lapangan tengah untuk mengurung permainan Filipina.

Alhasil Filipina tak mampu berkutik. Skuat besutan  Marlon Manos Maro itu bahkan hanya mampu menciptakan satu tendangan di babak pertama. Itu pun melalui tendangan bebas yang tak jelas tujuannya yang akhirnya  dengan mudah ditangkap kiper Korsel Lee Taehui.

Jalannya pertandingan babak kedua tak berubah. Korsel tetap tampil mendominasi dengan menerapkan permainan bola-bola pendek. Sementara Filipina mengandalkan serangan melalui serangan balik dari sisi sayap yang dengan mudah terbaca oleh barisan belakang Korsel. Tak ada ancaman berarti untuk kubu Korsel. 

Korsel pun tak butuh waktu lama untuk menggandakan keunggulan. Babak kedua baru berjalan empat menit, Korsel kembali membobol gawang Filipina lewat tendangan Hwang Hee Chan dari dalam kotak penalti. Unggul dua gol membuat Korsel semakin nyaman dalam memainkan bola.

Filipina pun akhirnya semakin tertinggal jauh pada menit ke-70. Hwang Hee Chan yang baru turun pada babak kedua ini lagi-lagi menjadi momok bagi Fillipina. Tendangan mendatarnya dari sisi kanan gawang  membuat kiper Filipina harus kembali memungut  bola dari dalam gawangnya. Aksi Hwang Hee Chan tak berhenti sampai disitu. Pemain bernomor punggung 11 itu mencetak hattrick enam menit berselang untuk membawa Korsel keluar sebagai pemenang dengan skor empat gol tanpa balas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement