Selasa 08 Oct 2013 22:55 WIB

Indonesia Bersaing Ketat dengan Korsel

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Mansyur Faqih
Pesepakbola timnas U-19 Indonesia, Hansamu Yama Pratama (kiri) dan penjaga gawang Laos, Bounpaseuth Niphavong (kanan), berjibaku berebut bola saat laga grup G kualifikasi Piala Asia (AFC) U-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10) m
Foto: Antara
Pesepakbola timnas U-19 Indonesia, Hansamu Yama Pratama (kiri) dan penjaga gawang Laos, Bounpaseuth Niphavong (kanan), berjibaku berebut bola saat laga grup G kualifikasi Piala Asia (AFC) U-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10) m

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional Indonesia U-19 berhasil membuka asa untuk merebut tiket putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar, tahun depan. Skuat Garuda Jaya memetik kemenangan empat gol tanpa balas pada laga perdana kualifikasi Grup G melawan Laos di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10) malam. 

Kemenangan telak ini membuat Indonesia bersaing ketat dengan Korea Selatan dengan tiga poin dan surplus empat gol. Sebelumnya, Korsel juga memetik kemenangan empat gol tanpa balas saat melawan Filipina pada hari yang sama.  

Indonesia yang tampil sebagai tuan rumah langsung mencoba menguasai jalannya pertandingan sejak menit pertama. Namun ketatnya permainan Laos, membuat Evan Dimas dan kawan-kawan kesulitan mengembangkan permainan pada babak pertama.  Laos yang bermain dengan determinasi tinggi kerap berhasil memutus aliran bola timnas yang dimotori Evan. 

Setelah beberapa serangan gagal berbuah gol, Indonesia akhirnya berhasil membuka keunggulan ketika pertandingan baru berjalan 10 menit. Wasit memberikan hadiah tendangan bebas untuk Indonesia setelah kiper Laos Bounpaseuth Niphavong melanggar Muchlis Hadi di luar kotak penalti. Muchlis pun sukses membawa Indonesia unggul 1-0 lewat tandukannya memanfaatkan tendangan bebas Evan Dimas. Loas bukannya tanpa peluang pada babak pertama. 

Bola tak melulu diarahkan kepada Ilham. Tetapi juga mencoba memaksimalkan umpan terobosan dari lini tengah ke depan serta melebar ke sisi kanan untuk mengeksplorasi kemampuan winger Maldini Pali. Hasilnya cukup impresif. Indonesia langsung menggandakan keunggulan  menjadi 2-0 ketika babak kedua baru berjalan lima menit. 

Evan lagi-lagi membuktikan kualitasnya sebagai jenderal lapangan tengah. Pemain Persebaya 1927 dengan cekatan melihat pergerakan Muchlis Hadi yang berdiri cukup bebas tanpa kawalan berarti. Muchlis pun sukses mencetak gol indah dengan melepaskan tendangan placing untuk mengelabui kiper Laos yang berdiri jauh dari mistar gawang.

Tertinggal dua gol membuat para pemain Laos frustrasi. Indonesia pun unggul dalam jumlah pemain setelah gelandang Laos Phithack mendapatkan kartu merah pada menit ke-54 akibat melakukan pelanggaran keras terhadap Maldini.  Unggul jumlah pemain membuat Evan Dimas cs semakin asyik menggencarkan serangan. 

Ditambah setelah Laos kembali kehilangan pemainnya. Bek Xouxana Sihalath harus diusir ke luar lapangan karena mendapatkan kartu kuning kedua. Kondisi tersebut membuat Indonesia tambah leluasa mengobrak-abrik barisan pertahanan Laos. Skuat Garuda Jaya pun akhirnya berhasil menambah dua gol melalui Paulo Sitanggang pada menit ke-83 dan Evan Dimas pada menit ke-88. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement