REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Didier Drogba mengendalikan irama permainan dengan melesakkan gol dari titik penalti pada menit awal saat tim Pantai Gading mengalahkan tim tamu, Senegal, 3-1 pada Sabtu waktu setempat atau Minggu WIB.
Kedua tim tersebut bertemu dalam pertandingan (leg) pertama babak play off Piala Dunia 2014 zona Afrika.
Kemenangan itu membawa Pantai Gading separuh jalan untuk melangkah lebih dekat ke penampilan mereka untuk ketiga kalinya secara berturut-turut di laga putaran final Piala Dunia.
Drogba melesakkan tendangan penalti pada menit kelima, yang segera disusul dengan gol bunuh diri dari Lamine Sane sembilan menit kemudian dan kemudian suatu upaya sendiri dari Salomon Kalou sesaat setelah waktu turun minum dalam pertandingan di Abidjan itu.
Pemain Senegal Papiss Cisse menembakkan satu gol balasan di penghujung menit-menit akhir.
Walaupun Drogba tetap menjadi pemain yang berpengaruh dalam tim Pantai Gading itu, yang lolos kualifikasi pada dua Piala Dunia sebelumnya di Jerman tahuhn 2006 dan Afrika Selatan tahun 2010, tetapi sebenarnya pemain tengah Gervinho yang merumput di Italia lah yang menjadi pusat dari semua hasil gol kandang pada Sabtu itu.
Dia dijatuhkan oleh Cheikh Kouyate sehingga berbuah tendangan penalti yang dieksekusi Drogba tersebut dan kemudian Sane melakukan gol bunuh diri karena ingin menghadang tembakan Gervinho sehingga bola malah masuk ke gawangnya sendiri.
Lima menit setelah babak kedua dimulai, Gervinho menjentikkan umpan cantiknya di antara dua bek untuk memungkinkan Kalou mengejarnya dan menyambar umpan itu untuk disarangkan ke gawang Senegal.
Namun tim Pantai Gading mendapat kejutan menjelang peluit akhir berbunyi saat pertahanan mereka mengendur. Cisse memanfaatkan peluang itu untuk menyelinap masuk wilayah lawan dan menyambar umpan untuk melesakkannya ke gawang Pantai Gading tepat di saat wasit hendak meniupkan peluitnya tanda pertandingan berakhir.
Gol Cisse itu menjadi hiburan tersendiri bagi tim senegal tersebut. Pertandingan leg kedua akan dimainkan di Casablanca, Maroko pada 16 November karena Senegal terkena suatu larangan menggelar pertandingan di tempat mereka di Dakar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika