REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Mantan direktur olahraga PSG, Leonardo, memenangkan banding terhadap hukuman skorsing 14 bulan dari aktifitas sepak bola di pengadilan pada Selasa.
"Pengadilan administratif telah memutuskan untuk menangguhkan tindakan tersebut," kata pengacaranya, Paul Mauriac, kepada AFP.
Mantan pemain yang membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 1994 itu dijatuhi hukuman berat setelah mendorong wasit di terowongan pada pertandingan Ligue 1 Prancis di akhir musim lalu.
Ia membantah dirinya melakukan hal itu dengan sengaja. Walau demikian, dia tetap dijatuhi hukuman berat. Setelah hukuman tersebut dijatuhkan, ia meninggalkan posisinya di klub juara Liga Prancis itu.
"Ini merupakan kelegaan besar. Dia mendapatkan kebebasannya untuk bergerak dan dapat bergabung dengan klub atau tim manapun,'' kata Muariac. ''Kami tidak melupakan bahwa ia telah menjalani hukuman selama lima bulan.''
"Leonardo akan berbicara belakangan. Ia bahagia, lega, dan sadar telah melakukan pertempuran yang sah. Kegigihannya layak dihargai. Ini merupakan suatu tonggak sejarah," katanya.
Awalnya Leonardo diskors sembilan bulan setelah ia mendorong Alexandre Castro, yang terekam kamera, menyusul hasil imbang 1-1 PSG dengan tamunya Valenciennes pada 5 Mei.
Hukuman itu diperpanjang menjadi 14 bulan setelah pria Brasil itu melakukan banding terhadap Federasi Sepak Bola Prancis (FFF).
Komite Olimpiade Nasional Prancis kemudian mendeklarasikan bahwa pihaknya bukan badan yang tepat untuk menghakimi kasus ini. Sebab, Leonardo tidak memegang lisensi dengan otoritas-otoritas sepak bola Prancis.
Para pengacaranya berargumen bahwa karena Leonardo tidak memiliki lisensi FFF, maka ia tidak dapat dihukum oleh badan sepak bola Prancis.