Kamis 17 Oct 2013 15:54 WIB

Menpora: Jangan Manfaatkan Timnas U-19 untuk Kepentingan Politik

Pemain Indonesia mengangkat piala dalam pertandingan Final Piala AFF U19 di Stadion Deltra Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (22/9). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Pemain Indonesia mengangkat piala dalam pertandingan Final Piala AFF U19 di Stadion Deltra Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (22/9). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo mengingatkan semua pihak tidak memanfaatkan atlet berprestasi dan sedang populer untuk kepentingan pencitraan politik.

"Saya dengan tegas melarang semua pihak yang ingin memanfaatkan atlet berprestasi, terutama pemain sepak bola U-19 untuk kepentingan politik tertentu seperti untuk pemilihan kepala daerah," kata Roy Suryo saat memberikan penghargaan kepada atlet dan pelatih berprestasi dalam acara Hari Olahraga Nasional di Hotel The Sahid Rich Yogyakarta, Kamis (17/10).

Kesuksesan Timnas Indonesia U-19 sebagai juara Piala AFF dan keberhasilan lolos ke putaran final Piala Asia 2014 di Myanmar, telah melambungkan sejumlah nama pemain, seperti Evan Dimas dan Maldini Pali. Sehingga mereka sering menerima undangan dari banyak pihak.

"Kalau yang memberi bonus rumah adalah gubernur atau KONI daerah asal mereka tentu adalah hal wajar, tapi kalau yang mengundang untuk gala dinner sebuah partai politik calon kepala daerah di luar asal mereka, tentu suatu hal yang patut dipertanyakan," kata Roy yang juga politikus Partai Demokrat itu.

Sebelum acara puncak Haornas 2013 yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Roy Suryo secara khusus juga membuat acara di Hotel Sahid Rich Jogja agar bisa memberikan secara langsung kepada atlet dan pelatih berprestasi secara lebih leluasa.

"Saya khawatir kalau pada acara puncak di Stadion Mandala yang dihadiri Presiden para atlet dan pelatih akan terkendala aturan rotokoler sehingga lebih baik saya buat acara tersendiri," katanya.

Pada acara tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga secara simbolis memberikan sebanyak 523 dari total 1.000 penghargaan yang diwakili oleh 43 orang yang berasal dari pelajar tingkat SD sampai SMA, serta dan pelatih atlet prestasi tingkat regional dan internasional .

Khusus mengenai atlet pelajar, kata Roy, Kemenpora akan melakukan kerja sama dengan Mendiknas dan Mendagri dalam upaya memberikan jaminan masa depan yang lebih baik.

"Kita ingin atlet berasal dari pelajar harus bisa menyelesaikan pendidikannya. Jadi, mereka bisa mendapat pekerjaan yang layak," katanya.

Penghargaan untuk atlet dan mantan atlet berprestasi dibagi atas dua kelompok, yaitu Paket A senilai Rp 125 juta dan Paket B senilai Rp 37,5 juta, sementara untuk pelatih sebesar Rp 15 juta.

Pelajar tingkat SD menerima bantuan penghargaan senilai Rp 5 juta, disusul SMP Rp 5,5 juta dan SMA sebesar Rp 7 juta.

"Ini bukti bahwa pemerintah dalam hal ini Kemenpora tidak tinggal diam untuk membantu mereka yang berprestasi," kata Roy menambahkan.

Adolf Wage Waromi, salah satu mantan atlet penerima bantuan asal Jayapura menyampai rasa gembira dan tidak menyangka mendapat kehormatan menghadiri acara puncak Haornas 2013.

"Saya sama sekali tidak menyangka mendapat undangan ini, apalagi mendapat kesempatan berfoto bersama Menpora," kata mantan atlet dayung yang sekarang bekerja sebagai nelayan di Jayapura.

Atlet lain yang mendapat penghargaan adalah petinju Chrisjohn, atlet wushu Lindswell serta pelatih bulutangkis Richard Mainaky.

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 7 5 2 0 7 5 17
2 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 7 4 3 0 10 7 15
3 Bali United Bali United 7 4 2 1 12 6 14
4 Persib Bandung Persib Bandung 7 3 4 0 13 6 13
5 PSM Makassar PSM Makassar 7 3 3 1 9 5 12
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement