REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo memastikan sejumlah pemain timnas yang masih memperkuat tim sepak bola di liga amatir akan diakomodasi melalui proses unifikasi yang saat ini telah dipersiapkan oleh PSSI.
"Sesuai amanat KLB, persoalan yang dihadapi pemain timnas seperti Evan Dimas dan Andik Vermansah yang masih memperkuat klub di liga amatir akan diselesaikan melalui (kebijakan) unifikasi PSSI," kata Roy di Pacitan, Kamis (17/10).
Roy memastikan proses maupun tahapan penyatuan telah dipersiapkan oleh PSSI untuk menyelesaikan polemik keberadaan dua liga tersebut, yakni Liga Super Indonesia (LSI) yang diakui Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Liga Primer Indonesia (LPI) yang dianggap sebagai liga amatir.
"Saya kira penyatuan klub yang masih berada di luar yuridiksi PSSI nanti bisa menjawab semua persoalan itu," ujar Roy.
Kepada Evan Dimas dkk yang masih berstatus sebagai pesepakbola di liga amatir, Roy berpesan agar tidak terlalu terpancing dalam dilema persoalan tersebut.
Sebaliknya, seluruh pemain timnas, baik yang berada di kelompok U-19 maupun timnas senior untuk berkonsentrasi mempersiapkan diri menghadapi pertandingan selanjutnya hingga diselenggarakannya final Piala AFC yang akan digelar di Myanmar tahun depan (2014).
"Kami berharap kepada semua pihak agar bisa menahan diri dengan tidak melontarkan pernyataan yang justru bisa merugikan persiapan timnas. Tidak ada pemain kita (timnas) yang berstatus ilegal dan semacamnya," paparnya.
Pernyataan Roy tersebut sekaligus menjawab polemik yang sempat muncul, menyusul kemenangan Timnas U-19 melawan tim Korea Selatan dalam perebutan juara Grub G Piala AFC, beberapa waktu lalu.
Persoalan mencuat lantaran sejumlah pemain timnas seperti Evan Dimas dianggap sebagai pemain di klub liga amatir yang tidak diakui keberadaannya oleh PSSI.
Roy dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa untuk menjadi pemain Timnas Garuda tidak harus berasal dari klub yang bermain di liga milik PSSI, tetapi bisa dari klub manapun di Tanah Air asal lolos dalam sistem penjaringan yang dilakukan pelatnas.
"Janganlah terlalu dipolemikkan, karena itu nanti jika sampai didengar tim lawan yang kemarin kita kalahkan bisa dijadikan alasan untuk mempersoalkan legalitas pemain timnas," pungkasnya.