REPUBLIKA.CO.ID, FIRENZE -- Kutukan selama 15 tahun berakhir. Itu setelah Fiorentina mampu menaklukkan Juventus, 4-2 di Artemio Franchi, Ahad (20/10) malam WIB.
Kemenangan terakhir Fiorentina terjadi pada Desember 1998. Ketika itu, gol tunggal Gabriel Batistuta memberikan kemenangan untuk tuan rumah.
Sempat tertinggal dua gol lewat penalti Carlos Tevez dan Paul Pogba pada babak pertama, La Viola bermain apik sepanjang paruh kedua. Tuan rumah melesakkan empat gol sekaligus untuk membalikkan keadaan.
Giuseppe Rossi mencetak hattrick pertama sepanjang kariernya hanya dalam tempo 15 menit. Gol pertama ke gawang Gianluigi Buffon terjadi pada menit ke-66 lewat tendangan penalti.
Dua gol lainnya terjadi sepuluh menit berselang dan menit ke-81. Satu gol lainnya dicetak Joaquin pada menit ke-78.
Hasil itu menempatkan Fiorentina di posisi keenam. David Pizarro dan kawan-kawan mengumpulkan 15 poin dari delapan pertandingan.
Giuseppe Rossi mengaku senang dengan tiga gol yang bersarang ke gawang juara bertahan Serie A Liga Italia itu. Meski begitu, ia memuji peran rekan-rekannya hingga bisa tampil bagus.
“Gol yang luar biasa, tetapi kami benar-benar bereaksi dengan baik sebagai tim pada babak kedua,” kata mantan pemain Villareal itu kepada Sportingnews.
Setelah menjalani masa cedera hampir dua tahun, kemampuan Rossi diprediksi bakal menurun. Namun, penilaian itu ternyata salah besar. Performanya yang menawan membuat pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli memanggilnya untuk memperkuat Gli Azzurri pada pekan lalu.
Dia kini juga sukses menjadi top skorer sementara dengan koleksi delapan gol. Dia unggul atas penyerang Torini, Alessio Cerci dengan koleksi enam gol dan bomber Inter Milan Rodrigo Palacio dengan lima gol.
Karena itu, pemain berjuluk Pepito itu tidak ragu dengan kekuatan Fiorentina dalam menjalani kompetisi di Liga Italia. “Tentu saja tim ini dibangun untuk memang. Ada talenta luar biasa di lapangan. Jadi, kami tahu setelah penampilan ini kami dapat menantang siapa pun.”
Ikuti Whatsapp Channel Republika
