REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Kehadiran Manuel Pellegrini bukan hanya menghadirkan perubahan dari segi taktik, tapi juga perubahan suasana ruang ganti.
Ya, bila sebelumnya, suasana ruang ganti terkesan kaku akibat pemberlakuan disiplin super ketat dari pelatih sebelumnya Roberto Mancini, kini semuanya kembali cair. Tiga aturan yang sebelumnya digembar-gemborkan Mancini, kini sudah ditarik di era Pellegrini.
Seperti dikutip Dailymail, di era Mancini, para pemain memang dijejali tiga aturan di ruang ganti. Aturan pertama, dilarang menggunakan baju ungu sebelum bertanding. Aturan itu berlaku bukan hanya untuk pemain, tapi juga semua stakeholder Manchester City.
''Mancini benar-benar orang yang percaya takhayul. Dia sempat marah-marah saat melihat ada orang memakai jaket ungu. Bagi dia, warna ungu adalah warna sial,'' kata orang dalam Manchester City yang enggan disebutkan identitasnya itu.
Namun, di era Pellegrini, larangan memakai baju ungu itu akhirnya dicabut. Para pemain maupun stakeholders bisa mengenakan baju dengan warna apapun termasuk ungu.
Aturan kedua yang tak boleh dilanggar di era Mancini adalah larangan mendengarkan atau memainkan alunan musik di ruang ganti. Baginya, alunan musik itu sangat berisik dan bisa merusak konsentrasi.
''Namun, aturan itu kini sudah tak ada lagi dan anak-anak bisa mendengarkan atau bermain musik,'' katanya.
Aturan aneh ketiga yang diterapkan di era Mancini adalah pengaturan waktu pertemuan di jam atau tanggal ganjil. Tak jelas kenapa aturan itu diterapkan. Tapi, yang jelas di era Pellegrini, aturan tersebut dihapuskan dan para pemain bisa rapat/pertemuan di waktu kapanpun.
''Ini saya lakukan agar para pemain siap kapanpun. Ini juga untuk menunjukkan bahwa mereka harus bisa bekerja dalam waktu seminggu full jika dibutuhkan,'' kata Pellegrini.