Ahad 27 Oct 2013 17:03 WIB

Tekad Jacksen Bawa Garuda Terbang Tinggi

Rep: Satria Kartiika Yudha/ Red: Heri Ruslan
Pelatih Timnas Jacksen F. Tiago saat melakukan sesi latihan bersama timnas di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (20/3).  (Republika/Yasin Habibi)
Pelatih Timnas Jacksen F. Tiago saat melakukan sesi latihan bersama timnas di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (20/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jacksen Ferreira Tiago tak ingin meninggalkan kursi kepelatihan timnas senior tanpa prestasi. Juru taktik asal Brasil tersebut berharap dapat memberikan kado manis dengan membawa skuat Garuda lolos Piala Asia 2015. 

Jacksen masih menyisakan dua laga bersama Boaz Solossa dan kawan-kawan. Yakni melakoni laga tandang melawan timnas Cina pada 15 November dan menjamu Irak di Stadion Utama  Gelora Bung Karno, empat hari berselang. Setelah itu, Jacksen akan meninggakan Indonesia untuk memulai petualangannya dengan melatih salah satu klub Cina. 

Mantan pemain Persebaya dan PSM Makassar tersebut ditunjuk menangani timnas dalam situasi sulit. Jacksen datang saat skuat Garuda berada di peringkat empat alias posisi buncit setelah menelan dua kekalahan atas Irak dan Arab Saudi. 

Kini, peluang Indonesia pun tetap tipis meskipun Jacksen berhasil meraih satu poin hasil imbang 1-1 melawan Cina pada laga ketiga Pra-Piala Asia di SUGBK, 15 Oktober.  Skuat Garuda tetap menghuni dasar klasemen dengan torehan satu poin. Indonesia tertinggal delapan angka dari Arab Saudi yang bertengger di puncak klasemen  serta tiga angka dari Cina. Peluang Indonesia akan ditentukan pada dua laga selanjutnya.

Jacksen urung mengibarkan bendera putih. Ia justru kian bersemangat untuk memberikan hasil terbaik. "Mencapai prestasi dalam kondisi sulit akan menjadi sesuatu yang luar biasa," kata Jacksen dalam sesi jumpa pers di Jakarta, Ahad (27/10). 

Kesulitan Jacksen bukan hanya soal peringkat, namun juga batalnya sejumlah laga uji coba. Sebelum bertanding melawan Cina pada pertemuan pertama, tim asuhannya hanya satu kai melakoni uji coba. Yakni melawan Filipina.

 Untungnya, PSSI  memastikan bahwa timnas akan melakoni tiga uji coba sebelum bergantian bertandang ke Cina. Yakni dengan melawan Kirgistan pada 1 November dan melakoni dua laga di Korea Utara melawan dua tim lokal yang tergabung dalam Korut Selection pada 8 dan 11 November. 

Dengan adanya kepastian uji coba, Jacksen sangat optimistis bisa meraih kemenangan di kandang Cina. Dengan persiapan yang minim saja, Indonesia bisa menahan imbang Cina. Apalagi bila dilakukan dengan persiapan yang matang. 

Jacksen mengatakan bahwa pada pertemuan pertama melawan Cina,  Indonesia sebenarnya sudah tampil bagus. "Kekuatan Cina tidak tampak, tapi bukan karena Cina bermain jelek. Tapi karena kita bisa menetralisir permainan mereka," ujar Jacksen. 

Biasanya, jelas Jacksen, Cina memiliki tipikal permainan umpan satu dua. Namun Indoesia bisa mengatasi hal tersebut sehingga Cina lebih mengandalkan bola-bola lambung. 

Selain masalah strategi, salah satu masalah yang kini menjadi perhatian serius Jacksen adalah mengenai kondisi iklim dingin di Cina. "Cuaca akan sangat berbeda. Tapi kami sudah mencoba melakukan penyesuaian dengan melakukan pemusatan latihan di Batu, Malang," Jacksen menambahkan. Jacksen pun berharap laga uji coba di Korea Utara tidak batal. Laga itu sangat penting sebagai adaptasi tim ketika bermain di cuaca dingin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement