REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pada 4 November 2001, sebuah kabar mengejutkan melanda Serie A Italia. Bintang klub Brescia, Josep "Pep" Guardiola, dinyatakan positif menggunakan zat doping yakni steroid nandrolone dan menerima larangan bermain selama empat bulan.
Pemeriksaan dilakukan setelah laga Serie A antara Brescia yang ditundukkan 5-0 atas Lazio. Mantan gelandang Barcelona tersebut sebelumnya juga pernah terbukti positif menggunakan zat yang sama setelah pertandingan melawan Piacenza pada 21 Oktober.
Pep kemudian membantah dan merasa tidak pernah menggunakan zat terlarang tersebut. Dia mengklaim zat tersebut bisa saja berasal dari suplemen yang dikonsumsinya.
Namun, keterangan Pep tak membuat hukumannya menjadi berkurang. Dia dijatuhi hukuman larangan bermain di seluruh klub dan mengikuti pertandingan internasional selama empat bulan.
Kemudian pada 29 September 2009, Pep akhirnya bisa bernapas lega karena telah dilepaskan dari semua tuduhan yang diterimanya tekait zat doping tesebut.
Dalam kurun waktu 2008-2013 dia menduduki kursi pelatih di Barcelona dan membawa klub tersebut meraih gelar La Liga dan Liga Champions.