Rabu 06 Nov 2013 06:46 WIB

Sepak Bola Sipruh Kisruh, Ini Langkah FIFA

Presiden FIFA, Sepp Blatter
Foto: Reuters
Presiden FIFA, Sepp Blatter

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- FIFA mengumumkan pada Selasa telah menjadi perantara antara Asosiasi Sepak Bola Siprus dan pihak yang bertentangan dengan mereka, yang mengadakan liga tandingan di Siprus Turki bagian utara.

Badan sepak bola dunia ini mengatakan bahwa hal tersebut merupakan "pencapaian utama" dalam sejarah sepak bola Siprus, negara yang terpecah dua dalam empat dekade.

Presiden Siprus Nicos Anastasiades menyuarakan "rasa puas yang teramat dalam" dengan "perkembangan yang positif dan menggembirakan."

Kesepakatan ini, yang disepakati di markas FIFA di Zurich, ditandatangani oleh presiden Asosiasi Sepak Bola Siprus (CFA) Costakis Koutsokoumnis dan Hasan Sertoglu, ketua Asosiasi Sepak Bola Siprus Turki (CTFA).

"Baik Asosiasi Sepak Bola Siprus dan Asosiasi Sepak Bola Siprus Turki pada hari ini menyajikan kepada seluruh dunia contoh yang sangat bagus mengenai bagaimana sepak bola dapat membangun jembatan dan menyatukan orang-orang setelah periode konflik yang panjang," kata presiden FIFA Sepp Blatter.

"Saya ingin berterima kasih kepada kedua asosiasi dan UEFA untuk kontribusi mengagumkan mereka terhadap kesepakatan bersejarah ini," kata Blatter, yang juga menandatangani kesepakatan tersebut bersama sejawatnya dari badan sepak bola Eropa Michel Platini.

Siprus telah terbelah sejak 1974, ketika pasukan Turki mengokupasi sepertiga bagian utara pulau itu sebagai respon terhadap kudeta yang direncanakan kubu Athena yang ingin bersatu dengan Yunani.

Republik Turki di Siprus Utara hanya diakui oleh Turki.

Tim sepak bola mereka bukan bagian dari FIFA atau UEFA, di mana tim untuk pertandingan-pertandingan internasional hanya diwakili dari kepulauan Siprus. Di bawah kesepakatan Selasa, kata FIFA, CTFA menjadi anggota CFA sebagai "asosiasi sesuai dengan statuta-statuta dan regulasi-regulasi CFA."

"Selanjutnya, CFA akan terus menjadi anggota FIFA dan UEFA sebagai badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan, menyediakan, dan mengatur sepak bola di Siprus dan untuk semua aktifitas sepak bola di negara itu," ucapnya.

Kedua kubu juga sepakat untuk membentuk komite bersama untuk bekerja mengimpelementasikan kesepakatan itu, yang menurut FIFA "hanya mengurusi masalah-masalah sepak bola."

Tujuannya, tambah mereka, adalah untuk "menyatukan dan memfasilitasi perkembangan sepak bola dengan komunitas-komunitas sepak bola di pulau Siprus melalui hubungan yang didasarkan pada kepercayaan, saling menghargai, dan niat baik."

Kesepakatan sepak bola datang ketika para pemimpin politik Siprus menolak mendekati meja negosiasi, setahun setelah pembicaraan-pembicaraan yang difasilitasi PBB mengalami masalah.

Para pemimpin Siprus Turki melakukan aksi "walk out" untuk memprotes dukungan internasional yang mengakui pemerintah Siprus Yunani mengadakan pembicaraan dengan presiden Uni Eroppa.

Anastasiades mengatakan dirinya berharap "implementasi kesepakatan ini, menyusul persetujuan dari Majelis Umum Federasi Sepak Bola Siprus dan Asosiasi Sepak Bola Siprus Turki, secara bertahap akan memimpin pada integrasi sepak bola di Siprus."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement