REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kapten Inggris Steven Gerrard mengabaikan pernyataan mantan pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson, yang menyebut gelandang Liverpool itu sebagai bukan pemain papan atas.
Ferguson mengeluarkan pernyataan itu dalam otobiografinya, yang dirilis bulan lalu, namun Gerrard mengatakan bahwa upaya-upaya pemain Skotlandia itu untuk merekrutnya membuat Ferguson semestinya menilai mampu kemampuannya.
"Dengar, ia berhak memiliki opininya," kata Gerrard pada surat kabar Daily Mail edisi Selasa (12/11).
"Saya merupakan salah satu penggemarnya; ia merupakan salah satu dari sejumlah pelatih terbaik di dunia. Saya tidak akan bermimpi mencapainya. Sepanjang karir saya, saya mendapat banyak pujian dari semua tipe orang - termasuk dirinya - dan saya tidak mampu mengambil semuanya."
"Saya memiliki banyak pujian yang tidak dapat dipercaya dari dirinya dan ia berusaha untuk membeli saya, khususnya pada satu kesempatan. Mungkin bahkan dua (kesempatan)."
"Bagi saya, hal terpenting adalah apa yang dipikirkan (pelatih Liverpool) Brendan Rodgers dan (pelatih timnas Inggris) Roy Hodgson. Saya percaya mereka benar-benar puas dengan saya dan hanya itulah yang akan saya cemaskan."
Gerrard (33), diharapkan dapat melakukan penampilan ke-108nya sebagai pemain Inggris pada pertandingan-pertandingan persahabatan melawan Cile dan Jerman, yang akan membuat ia menyamai torehan kapten yang membawa Inggris menjuarai Piala Dunia 1966 Bobby Moore.
"107 penampilan timnas bukan hal buruk bagi seseorang yang bukan pemain papan atas, iya kan?" tambahnya.
"Saya tidak pernah mengharapkan bisa menorehkan jumlah itu. Ketika saya melakukan debut, saya mencanangkan target pribadi saya sendiri yakni berusaha mendapatkan 50 penampilan internasional dan mencetak 10 gol jika saya mampu. Maka untuk mendapatkan 107 penampilan merupakan sesuatu yang benar-benar saya banggakan, khususnya berada di antara nama-nama itu."
Rodgers mengklaim pada pekan lalu bahwa Gerrard kemungkinan akan pensiun setelah Piala Dunia tahun depan di Brazil, namun sang pemain sendiri mengatakan ia masih belum berpikir sejauh itu.
"Bagi saya ambisinya adalah seperti ini: Dapatkah saya membawa tim melewati perempat final," ucapnya.
"Saya tidak pernah benar-benar berpikir mengenai apa yang akan saya lakukan setelah Piala Dunia. Ini semua adalah mengenai pergi untuk menikmati Piala Dunia. Apa pengalaman yang akan didapatkan di Brasil."
Ikuti Whatsapp Channel Republika
