REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Otoritas sepak bola Eropa (UEFA) agaknya enggan memberikan toleransi terkait perilaku tidak menyenangkan para supporter di sejumlah klub. Akibat supporternya membentangkan banner bernada sektarian, Ajax Amsterdam harus membayar denda sebesar denda sebesar 25 ribu euro.
Banner bernada sektarian dan rasist itu terpampang di salah satu sudut Stadion Amsterdam Arena, markas Ajax Amsterdam, kala tim besutan Frank de Boer itu menerima lawatan wakil Skotlandia, Glasgow Celtic, di laga lanjutan grup H Liga Champions, tengah pekan lalu.
Banner itu sengaja dipasang oleh supporter garis keras de Godenzonen dan ditujukan untuk para pendukung Celtic. Akibatnya, Ajax dinilai melanggar pasal diskriminasi perlakuan terhadap fans. Bunyi banner yang terpasang itu, berupa 'Bajingan Fenian' dan di sampingnya ada bendera dengan tulisan f***.
"Ajax telah menerima sanksi dari UEFA dan harus membayar sebesar 25 ribu euro, setelah sebuah banner yang terpasang di stadion Amsterdam Arena di laga melawan Celtic," tulis pernyatan resmi Ajax Amsterdam di laman resminya, seperti dikutip BBC, Rabu (13/11).
Dalam pelanggaran seperti ini, lanjut pernyataan Ajax tersebut, potensi denda maksimal yang bisa diberikan kepada sebuah klub sebesar 50 ribu euro. Bahkan, ika diperlukan, UEFA berhak menutup salah satu sudut Stadion Amsterdam Arena dalam lanjutan kompetisi Eropa.
"Tapi, setelah respon cepat dan memadai, akhirnya Ajax hanya akan membayar setengah dari nilai denda tersebut dan Stadion Amsterdam Arena tidak akan ditutup. Hukuman itu sudah dianggap sebagai bentuk tanggung jawab klub atas kejadian tersebut," tulis pernyataan resmi Ajax itu.
Dalam laga yang digelar di Stadion Amsterdam Arena itu, Ajax mampu menghempaskan Celtic 1-0 lewat gol semata wayang gelandang Lasse Schone. Raihan tiga angka ini mengantarkan Ajax menggeser Celtic di tempat ketiga klasemen sementara grup H dengan mengemas empat poin dari empat laga.
Kendati begitu, sanksi dari UEFA belum sepenuhnya selesai. UEFA masih melakukan investigasi dan pemeriksaan terkait gangguan yang terjadi kala Ajax melawat ke markas Glasgow Celtic di leg pertama, akhir bulan lalu.
"Kasus lain yang akan diselidiki adalah gangguan di laga Ajax kontra Celtic di Glasgow. Keputusan dari UEFA diharapkan sudah keluar pada 21 November mendatang," tulis pernyataan resmi Ajax.
Laga kontra Ajax dan Celtic di Amsterdam itu memang berlangsung panas. Bahkan, sebelum laga leg kedua itu dimulai, sejumlah supporter Celtic sempat berbuat rusuh dan bentrok dengan aparat kepolisian Amsterdam. Dalam insiden itu, 44 orang berhasil ditangkap, termasuk 28 pendukung Celtic. Sedangkan, delapan polisi Belanda mengalami luka-luka.