Kamis 14 Nov 2013 01:00 WIB

Timnas Prancis Ingin Hapus Kenangan Buruk di Piala Dunia

Didier Deschamps
Foto: AP/Christophe Ena
Didier Deschamps

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Tim nasional Prancis perlu bermain tanpa rasa takut pada pertandingan playoff Piala Dunia 2014 melawan Ukraina. Guna menghindari nasib buruk yang menimpa Les Blues 20 silam ketika gagal menembus putaran final Piala Dunia 1994.

Itu merupakan terakhir kalinya Prancis gagal lolos ke turnamen utama Piala Dunia. Skuat Didier Deschamps akan berharap pertandingan pertama pada Jumat (15/11) di Ukraina dapat memberi mereka peluang untuk kembali ke Stade de France dengan pikiran tenang.

Empat tahun silam mereka harus bersandar pada hand ball Thierry Henry untuk menyingkirkan Irlandia di playoff Piala Dunia. Mereka akan bertekad untuk tidak mengalami hal serupa saat ini.

"Kami perlu hasil tandang yang bagus sehingga kami dapat mengatasi pertandingan kedua," kata Franck Ribery, yang telah mencetak enam gol dan melakukan sembilan assist bagi 24 gol terakhir Prancis, Rabu (13/11).

"Pertandingan-pertandingan (playoff) ini istimewa. Mereka dikelilingi oleh konteks yang sulit. Kami perlu bermain tanpa tekanan. Kami semestinya tidak takut," tambahnya.

Kekalahan dari Bulgaria di pertandingan fase grup pada 17 November 1993, ketika gol di menit terakhir yang dibukukan Emil Kostadinov membuat mereka menang 2-1 di Parc des Princes, tidak akan pernah dilupakan Prancis.

Deschamps bermain pada pertandingan itu, dan mungkin kejadian malam itu terlintas di benaknya ketika ia memandangi lapangan latihan Clairefontaine Prancis.

"Kami harus menghindari rasa cemas dan rasa gugup yang dapat berdampak buruk pada penampilan kami," ucapnya. Bagaimanapun, para pemain yang lebih muda tidak begitu terhantui oleh pertandingan itu.

"Prancis melawan Bulgaria? Tidak, itu tidak mengingatkan saya pada apapun," kata Paul Pogba, yang baru berusia delapan bulan ketika tendangan bebas David Ginola menjadi awal terciptanya gol Kostadinov.

Ukraina juga akan berniat melupakan masa lalu ketika mereka berpartisipasi di "playoff" Piala Dunia untuk keempat kalinya secara berturut-turut, setelah gagal menembusnya dalam tiga kesempatan sebelumnya.

"Kami berusaha untuk menjaga pemain-pemain kami menjauh dari masa lalu. Untuk mengetahui alasan-alasan kegagalan itu, Anda harus berada di sana," kata pelatih Ukraina Mykhaylo Fomenko.

Ukraina gagal lolos ke putaran final Piala Dunia melalui playoff pada 1998, 2002, dan 2010, di mana mereka disingkirkan Kroasia, Jerman, dan Yunani secara beruntun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement