REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Media Selandia Baru menggambarkan kekalahan 1-5 tim 'All Whites' atas Meksiko di playoff Piala Dunia, Kamis (14/11) pagi, sebagai 'Pembantaian di Azteca'. Mereka pun mengulas bahwa peluang lolos ke Piala Dunia tahun depan sangat tipis.
"All Whites kandas. Kalah kelas," demikian berita utama laman terbesar di negara itu, suff.co.nz, yang melaporkan pasukan asuhan Ricki Herbert yang kecil itu kandas di hadapan 105 ribu penonton di Stadion Azteca.
"Kekalahan 1-5 atas tim peringkat 24 dunia, di dataran tinggi 2.300 meter atas laut, benar-benar tidak diharapkan, tapi hal itu sudah terjadi," lapor koresponden sepak bola Fairfax Media, Sam Worthington.
Ia mengatakan, tim 'All White' terpuruk akibat taktik bertahan yang diterapkan Herber. "Hal lebih besar bisa saja terjadi, bila Meksiko tampil lebih cekatan pada babak awal dan penjaga gawang Glen Moss tidak menjinakkan beberapa gerbakan lawan," tulisnya.
New Zealand Herald melaporkan, tim tamu mengawali permainan dengan baik dan kemungkinan dapat mengubah hasil menjadi imbang pada babak kedua, tapi akhirnya laga leg kedua di Wellington pada 20 November akan menjadi lebih berat. "Kali ini, yang terjadi adalah semacam pembantaian di Azteca," lapor media itu.
"All Whites tidak bermain seperti yang diharapkan. Ada beberapa usaha yang cukup berani, khususnya dari tiga bek, tapi memang kenyataanya Selandia Baru sudah kalah kelas di kandang lawannya," katanya.
Mantan kapten All Whites Steve Sumner mengatakan, kelihatannya tidak akan terjadi ulangan seperti pada 2009, ketika tim All Whites mengalahkan Bahrain pada laga sama dua leg saat maju ke Piala Dunia di Afrika Selatan.
"Hasil 1-5 menjadikan perjalanan tambah panjang. Merupakan mimpi yang jauh dari kenyataan. Saya kira akan jauh dari harapan kali ini," katanya seperti dilansir Sky Sports.
"Herbert akan memimpin para pemain muda dalam tim All Whites menunju pertandingan terakhirnya, dengan tanpa beban," kata penulis sepak bola New Zealand Herald, Steven Holloway. "Walaupun akan sulit, Herbert kelihatannya akan menerapkan sepak bola menyerang dan mencoba memenangi pertandingan di Wellington," katanya.