Ahad 17 Nov 2013 18:00 WIB

Erick Thohir Jadi Presiden Inter Milan, Ini Tanggapan Komisi X DPR

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Erick Thohir dikerubungi wartawan Italia.
Foto: Akun Twitter Tuttosport (@tuttosport)
Erick Thohir dikerubungi wartawan Italia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Erick Thohir resmi menjabat sebagai Presiden Inter Milan menggantikan Massimo Moratti. Pengusaha sekaligus pemilik Harian Republika itu sebelumnya telah membeli saham Inter sebesar 70 persen.

Jabatan baru Erick tersebut menuai sejumlah komentar, termasuk dari Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) yang membidangi olahraga, pendidikan, pariwisata, kesenian, dan kebudayaan. Anggota Komisi X DPR-RI Sunartoyo mengatakan, penunjukkan Erick sebagai Presiden Inter Milan tidak memiliki korelasi dengan DPR karena hal tersebut merupakan bisnis semata.

"Menurut saya bagus-bagus aja dan komisi sepuluh tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena di Eropa sepakbola sudah seperti bisnis," ujar Sunartoyo ketika dihubungi ROL, Ahad (17/11).

Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Amanat Nasional tersebut mengatakan, meskipun Erick menjabat sebagai Presiden di klub Serie A Italia namun hal tersebut tidak memiliki dampak langsung kepada sepakbola Indonesia. Ini dikarenakan level sepakbola di Asia Tenggara dan Eropa berbeda, sehingga sulit bagi pemain sepakbola Indonesia untuk menembus permainan setingkat Eropa khususnya Italia. "Langkah Pak Erick menembus pasar sepakbola Eropa murni karena bisnis," ujar Sunartoyo.

Sementara itu, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo mengaku belum mendengar kabar tersebut karena sedang berada di luar negeri. Sehingga dia tidak ingin memberikan komentar lebih lanjut terkait jabatan baru Erick Thohir sebagai Presiden Nerazzurri. "Saya sedang berada di India dan belum mendengar kabar itu," ujar Rita dalam pesan singkatnya.

Erick Thohir mencetak sejarah sebagai orang Indonesia pertama yang menjadi presiden di klub sepakbola kelas dunia. Massimo Moratti mengatakan, keputusannya untuk mundur sebagai Presiden Inter Milan dirasa tepat dan dia telah menemukan Erick sebagai orang yang paling bertanggungjawab untuk menjalankan operasional klub.

Pengumuman Erick sebagai Presiden baru Inter Milan berbarengan dengan penunjukkan International Sports Capital sebagai pemegang saham mayoritas klub tersebut dengan kepemilikan sebesar 70 persen. Selain itu, dipilih juga direksi baru klub yang terdiri dari delapn anggota yakni Erick Thohir, Rosan Roeslani, Handy Soetedjo, Thomas Shreve, Hioe Isenta, Angelomario Moratti, Rinaldo Ghelfi, dan Alberto Manzonetto. Sementara, Moratti menjabat sebagai ketua kehormatan klub.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement