Senin 18 Nov 2013 15:16 WIB

Erick Thohir: Bermainlah dengan Hati

Presiden klub Inter Milan Erick Thohir.
Foto: EPA/Daniele Mascolo
Presiden klub Inter Milan Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Erick Thohir telah resmi menjadi Presiden Inter Milan. Massimo Moratti sebagai presiden klub sebelumnya telah menyerahkan komando kepemimpinan tim berjuluk I Nerazzuri itu kepada pengusaha asal Indonesia itu.

Dalam sebuah wawancara dengan televisi Italia RAI, Erick mengatakan Inter perlu tampil sebaik tim yang kuat dan bersemangat. "Saya akan membeli pemain yang memang kami perlukan, tidak semata-mata seperti yang saya suka. Saya akan bekerja bersama dengan Moratti," ujarnya.

Berikut hasil wawancara Fabio Fazio kepada Erick Thohir, sebagaimana dikutip dari situs Inter Milan.

Tanya: Erick Thohir, sekarang anda menjabat sebagai presiden Inter. Bagaimana anda merespons seluruh fans yang menaruh rasa kagum atas inisiatif anda membeli klub ini?

Erick Thohir (ET): Pertama-tama, saya berterima kasih atas undangan ini. Sebuah kehormatan dapat berada di sini. Saya mengira ada begitu banyak rumor seputar komposisi pemain. Ini tentu berkaitan dengan niatan Inter membangun sebuah sistem. Saya beranggapan ini bukan urusan bagi satu orang saja berkaitan dengan keputusan pemilihan pemain.

Kami harus berbicara bersama dengan para pemilik lainnya dan bersama dengan pelatih soal pemain terbaik bagi tim. Semua langkah ini dilakukan agar fans senang. Saya tidak harus memilih seseorang karena saya menyukai dia atau tidak. Saya harus membeli pemain yang memang diperlukan tim. Inilah yang harus saya lakukan. Hal ini sangatlah penting, karena berkaitan tim agar dapat tampil baik.

Tanya: Apakah anda salah seorang dari fan Inter?

ET: Ketika kami masih anak-anak, saya ingin bermain di Serie A, salah satu kompetisi terbaik di dunia yang ditawarkan dunia saat itu. Kami menjadi fans Inter sejak 1980-an, selama era tiga Jerman hadir. Sekarang kita punya kompetisi seperti Premier League dan Bundesliga, meski saya yakin bahwa kami akan menjadi salah satu liga yang terbaik di dunia, untuk itu kami harus membuat dan mewujudkan banyak kemajuan. Adalah fakta bahwa Italia telah menjadi salah satu negeri terindah di dunia.

Tanya: Bagaimana para pemain merespons anda, dan apa yang anda katakan kepada mereka?

ET: Saya telah bertemu dengan mereka, dengan pelatih dan saya antusias bertemu dengan para pemain bintang ketika saya menyaksikan lewat televisi. Sebagai presiden, saya harus juga memahami mereka, begitu pula mereka juga harus memberi sumbangsih dalam setiap pertandingan. Jika anda bermain dengan hati maka anda dapat beroleh kemenangan.

Tanya: Akankah Walter Mazzarri mendukung anda?

ET: Saya senantiasa yakin bahwa jika anda ingin meraih sesuatu maka anda senantiasa harus bekerja bersama, dengan tujuan jelas dan bekerja keras. Saya melihat banyak hal yang berkualitas dalam diri Mazzarri, dan saya berterima kasih bahwa Moratti memilih dia. Kami punya rencana untuk 2-3 tahun ke depan. Pada 2016, final Liga Champions akan digelar di Milan dan Inter harus menyiapkan diri. Kami harus tetap fokus agar dapat tampil lebih bersinar di kompetisi.

Tanya: Apakah anda paham dengan apa yang anda investasikan ini?

ET: Ya...Jika anda menengok 6-7 tahun lalu, maka kami  juga perlu mengubah model. Di Inggris, tiga sampai empat tim di sana dimiliki oleh para pemodal asal Amerika, seperti Manchester United. Saya bukan orang Amerika meski saya tahu benar Amerika Serikat karena saya benar-benar mencintai bola basket. Dan saya belajar di sana bagaimana orang-orang Amerika menjadikan olah raga menjadi sebuah industri. Mereka sangat melihat ke depan dan tahu betul cara menumbuhkan kekuatan.

Jika saja Inter tidak mengikuti model ini, maka mereka tidak kompetitif di masa depan. Yang pertama, menjadi kuat dulu, kemudian fans harus menyaksikan sajian pertandingan yang menarik. Investasi tidak akan berbuah keuntungan tanpa rencana bisnis yang matang. Menciptakan sistem demikian krusial ketika ada niatan untuk mendukung tim.

Tanya: Apakah Massimo Moratti meminta kepada anda agar tidak campur tangan di Inter?

ET: Ketika saya kali pertama bertemu dengan Moratti 5-6 bulan lalu, saya senantiasa memposisikan diri sebagai salah seorang fan, dengan begitu saya bertemu dia dalan situasi yang tidak canggung. Kali pertama saya bertemu dia, saya berbicara segala sesuatunya dengan ketulusan hati. Saya berbicara dengan dia bahwa saya datang ke sini tidak untuk menggantikan dia, tetapi lebih ingin mengobarkan semangat tim guna kemajuan Inter di masa depan. Di masa depan hanya ada 10 tim yang akan diingat, dan saya ingin Inter manjadi salah satu dari kesepuluh tim itu.

Tanya: Apakah anda berencana punya rumah di Milan?

ET: Saya telah berkomitmen dengan Inter, dan saya ingin punya 'passion' untuk mewujudkan hal itu. Mungkin saya tidak akan hadir di setiap pertandingan, tetapi saya dapat menyaksikan mereka lewat televisi sebagai fan nun jauh di sana. Saya akan bangun pada pukul 02.45 untuk menyaksikan laga Inter. Ini bagian dari komitmen yang saya buat. Dan saya harus berada di sini. Dari 28 November sampai 2 Desember saya akan berada di Milan, dan Desember saya akan memboyong keluarga ke Italia sini dan saya akan kembali ke Milan.

Tanya: Apakah anda berharap ini menjadi Scudetto yang pertama bagi anda?

ET: Biarkan Tuhan mewujudkan semuanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement