REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jacksen F Tiago meminta maaf kepada rakyat Indonesia karena gagal memberikan kado indah di laga perpisahannya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Pada laga terakhirnya, Indonesia dihajar Irak dengan skorer 0-2 di Stadion Utama GBK, Jakarta, Selasa (19/11) malam.
Kekalahan ini membuat Indonesia semakin terpuruk di dasar klasemen Grup C kualifikasi Piala Asia dengan hanya mengantongi nilai satu. "Kita ingin pergi dengan hasil yang baik. Tapi kita tidak bisa memberi kado kepada masyarakat Indonesia," kata Jacksen F Tiago setelah pertandingan usai.
Selama memimpin timnas, pelatih asal Brasil itu mampu memunculkan talenta-talenta baru. Bahkan mampu membuat Timnas Indonesia mulai disegani tim lain, meski hingga kini belum mampu memberikan kemenangan.
Jacksen sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari timnas. Jika selama ini hanya disorot oleh masyarakat Papua, saat ini mulai disorot oleh kalangan yang lebih luas yaitu Indonesia.
"Saya sudah 20 tahun di Indonesia. Meski saya berpaspor Brasil, tetapi hati saya sudah Indonesia. Makanya kami siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan," katanya.
Kecintaan Jacksen F Tiago kepada Indonesia tidak diragukan lagi. Pelatih yang membawa Persipura juara ISL musim 2012/2013 bahkan menolak pinangan klub asal Cina, Tianjin Songjiang meski diiming-iming materi yang lebih besar.
Jacksen mengaku masih akan bertahan di Persipura meski enggan menjelaskan sampai kapan durasi kontrak bersama klub yang berjuluk Mutiara Hitam itu. "Memang ada rencana ke klub Cina. Tapi ada beberapa klausul kontrak yang tidak sesuai. Saya harus mampu meraih 12 poin dari lima pertandingan. Jika gagal gaji akan dipotong 50 persen dan saya menduduki posisi 'technical adviser'. Makanya saya tidak mau," kata Jacksen.
Dengan jawaban Jacksen F Tiago itu maka teka-teki masa depan kepelatihannya sudah terjawab. Ia akan tetap di Indonesia bersama klub Persipura Jayapura.