Kamis 12 Dec 2013 08:34 WIB

Hujan Badai Kacaukan Kota Rio de Janeiro

Stadion Maracana di Rio de Janeiro tengah direnovasi jelang pelaksanaan Piala Dunia 2014.
Foto: AP
Stadion Maracana di Rio de Janeiro tengah direnovasi jelang pelaksanaan Piala Dunia 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Enam bulan sebelum Piala Dunia 2014 diheat di Brasil, kota Rio de Janeiro lumpuh pada Rabu (11/12) lalu. Kelumpuhan terjadi lantaran hujan lebat yang mengakibatkan banjir dan memicu kekacauan di beberapa permukiman.

Hujan badai tersebut berawal pada Selasa (10/12) larut malam dan berlangsung selama 10 jam sampai Rabu menjelang siang. Akibatnya, banjir menggenangi kota terbesar kedua di Brazil tersebut, termasuk jalan raya utamanya, dan membuat warga tak bisa pergi ke tempat kerja.

Badan meteorologi mengatakan curah hujan tersebut sama dengan curah hujan bulanan pada Desember di Rio. Curah hujan itu telah mengganggu sistem transportasi umum di kota tersebut, membuat jalan raya utama tergenang air, listrik putus, dan sedikitnya 200 sekolah terpengaruh.

Sebagian layanan kereta dan kereta bawah dihentikan selama pagi hari, dan di beberapa daerah, warga terlihat berjalan melewati air setinggi lutut. Seorang pria bahkan memanfaatkan keadaan itu untuk naik perahu kayaknya melalui jalan yang kebanjiran, demikian satu rekaman video di jejaring berita Brazil, G1.

Sejumlah penerbangan yang lepas landas dari dua bandar udara Rio de Janeiro juga dibatalkan atau ditunda. Banjir di Rio de Janeiro sangat sering terjadi sehingga sudah menjadi olok-olok di kalangan warga, dan ada blog serta jejaring mendedikasikan diri pada masalah itu.

Namun, Wali Kota Rio de Janeiro Eduardo Paes mengatakan ia terkejut melihat banjir di beberapa daerah pinggiran yang biasanya tidak terpengaruh, dan menyarankan warga agar tinggal di rumah demi keamanan mereka.

"Tak ada laporan mengenai korban jiwa. Sistem saluran air di beberapa sungai akan dikaji untuk memperbaiki masalah tersebut," kata Paes.

Hujan badai biasa menerjang Rio de Janeiro selama musim panas, tapi banjir di luar musim hujan tak pernah terdengar di kota itu. Pada April 2010, badai terparah dalam 46 tahun menewaskan 231 orang di Daerah Metro Rio de Janeiro dan membuat 5.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Tingginya curah hujan membuat keruh harapan bagi Piala Dunia, yang dinantikan sebagian besar orang di dunia, sebab stadion sepak bola Maracana di Rio de Janeiro berada di daerah yang sangat rentan terhadap hujan lebat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement