Pro Duta Pertanyakan Verifikasi PSSI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara playoff Indonesian Premier League (IPL), Pro Duta FC, mempertanyakan hasil proses verifikasi PSSI terhadap klub-klub yang akan mengikuti unifikasi liga musim depan. Sebelumnya, Pro Duta dinyatakan tidak lolos dalam proses verifikasi sehingga tidak bisa mengikuti kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2014 mendatang.

Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti melalui akun twitternya menjelaskan, alasan tidak lolosnya Pro Duta adalah karena tidak memenuhi standar aspek infrastruktur. Padahal, sama halnya Persita Tangerang, Pro Duta juga mengajukan Stadion Singaperbangsa sebagai kandangnya, di samping Stadion Bumi Sriwijaya.

""Kalau PSM Makassar bisa lolos dengan memakai stadion di luar Makassar, kenapa kami tidak?" kata CEO Pro Duta Wahyu Wahab. "Sekarang kami masih menunggu surat resmi dari PSSI. Apa saja sebab kami tidak lolos. Kalau sudah menerimanya, maka kami bisa menentukan langkah selanjutnya," tambahnya.

Selain Pro Duta, masih ada dua klub IPL lain yang tidak lolos. Mereka adalah Perseman Manokwari dan Persepar Palangkaraya. Ketiganya masih diberikan waktu untuk mengajukan banding hingga jangka waktu satu minggu ke depan. Meskipun demikian, sebelumnya Sekjen PSSI Joko Driyono mengatakan banding tidak akan membuat ketiganya bisa tampil di kompetisi ISL musim depan.

Sedangkan, empat klub IPL sebelumnya dinyatakan telah lolos karena dianggap memenuhi aspek infrastruktur dan finansial. Mereka adalah Semen Padang, Persijap Jepara, Persiba Bantul, dan PSM Makassar. Tim verifikasi menilai keempatnya layak untuk masuk ke kompetisi musim depan bersama 18 klub ISL.

Hasil verifikasi tersebut sebenarnya menyalahi hasil playoff IPL. Berdasarkan hasil kongres PSSI, kompetisi musim depan seharusnya diisi 18 tim ISL plus 4 IPL yang diambil dari playoff. Sebagai juara playoff IPL, seharusnya Pro Duta bersama Persepar (runner-up) layak tampil di ISL musim depan. Sebelumnya, PSSI menuding terjadi pengaturan skor pada beberapa laga playoff tersebut.