REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI telah menetapkan jumlah peserta dan format kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014. Dari 22 klub yang sebelumnya berstatus sebagai calon peserta, seluruhnya dikonfirmasi sebagai peserta definitif kompetisi musim ini.
Pada pengumuman pertama, hasil verifikasi dari 25 klub, tiga klub dipastikan gagal ikut kompetisi, yaitu Persepar, Perseman dan Pro Duta. Sisanya, 22 klub berstatus sebagai calon peserta kompetisi. Dari 22 klub tersebut, ada sembilan klub yang memiliki catatan khusus dari PSSI.
“Dari sembilan klub yang bermasalah, akhirnya ada lima klub dalam catatan terkait keuangan dan ada enam klub yang terkait stadion. Pleno yang dilakukan Liga Indonesia dan Komite Kompetisi, PSSI memutuskan dan menetapkan, peserta kompetisi ISL 2014, definitif 22 klub,” kata Sekjen PSSI, Joko Driyono saat jumpa wartawan di Kantor PT Liga Indonesia, Senin (23/12).
Jumlah ini juga membuat PSSI akhirnya menetapkan format kompetisi. ISL musim depan akan digelar dengan format dua wilayah. “Jadi, ada dua grup atau wilayah, yakni Barat dan Timur. Setiap wilayah akan ada 11 klub,” ujarnya.
5 klub yang memiliki catatan khusus pada aspek finansial adalah Sriwijaya FC, Persela Lamongan, Persela Lamongan, Persijap Jepara, Persik Kediri dan Perseru Serui. “Namun PSSI memutuskan untuk tetap meloloskan, karena upaya klub dalam menyelesaikan masalah finansial bukan basa basi, dengan progress yang signifikan,” kata Joko Driyono seperti dilansir situs Ligaindonesia.co.id.
Lebih lanjut, Joko menyatakan, PSSI juga menyetujui proposal dari Sriwijaya FC, Persela dan Persijap untuk menyelesaikan kewajiban utangnya sebelum kompetisi dimulai. Jika ketiga klub tersebut tidak bisa menyelesaikan kewajibannya, akan ada dua sanksi yang diterima, yakni klub hanya boleh maksimal mendaftarkan 18 pemain yang disahkan, dan hak komersialnya akan ditangguhkan.
“Tapi catatan PSSI, ada progres yang signifikan dari ketiga klub tersebut. Contohnya Sriwijaya FC, sebelum 10 Desember, kewajiban utangnya Rp 3,4 M, dan setelah 20 Desember, menjadi tinggal Rp 1,7 M. Persela Lamongan, dari Rp 5,2 M, setelah 20 Desember tinggal menyisakan Rp 500 juta. Dan, Persijap, dari total Rp 2 M, kini menyisakan tunggakan sekitar Rp 300 juta,” papar Joko Driyono.
Sedangkan dua klub lain yang memiliki catatan khusus dari PSSI soal finansial, Persik Kediri dan Perseru Serui, LIGA telah membantu mereka dalam melakukan rasionalisasi budget. Selebihnya, Liga akan memonitor atas seluruh upaya penyelesaian ini.
Sedangkan soal masalah infrastruktr Joko membeberkan ada enam klub yang masih bermasalah dengan infrastruktur. Stadion yang sebelumnya mereka ajukan tidak sesuai standar. Klub tersebut adalah Persita Tangerang, Perseru Serui, dan Persiram Rajaampat yang akhirnya dipaksa untuk pindah. Persita akhirnya akan menggunakan Stadion Singaperbangsa, Karawang, Perseru di Stadion Mandala, sementara Persiram menggunakan Stadion Maguwoharjo, Sleman.
“Persiram dengan cadangan yakni Stadion Mandala, tapi akan kami putuskan sebelum Inter Island Cup digelar. Persiba Balikpapan, Persela Lamongan, dan Persik Kediri akan dimonitor dengan ketat. Sampai pertengahan Januari 2014, mereka harus membenahi kualitas lapangan dan lampu,” tutup pria berkacamata ini.