Jumat 03 Jan 2014 21:20 WIB

Martinez Serukan Hentikan 'Diving'

Roberto Martinez
Foto: kopsource.com
Roberto Martinez

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Diving atau simulasi menjadi masalah yang berkembang di dunia sepak bola. Semua yang terkait di dunia ini pun diangggap bertanggung jawab untuk menghentikannya. 

"Itu merupakan kesalahan kami," kata Pelatih Everton Roberto Martinez menjelang pertandingan putaran ketiga Piala FA melawan Queens Park Rangers di Goodison Park, Jumat (3/1).

"Hal itu menjalar dan saat ini telah terjadi selama beberapa musim. Sekarang tergantung pada kita semua untuk berusaha menghapusnya."

Komentar Martinez bertepatan dengan kecaman presiden FIFA Sepp Blatter terhadap para pemain yang disebutnya simulasi yang benar-benar tidak adil dan tidak masuk akal dan pura-pura cedera.

Contoh terkini yang segera menjadi tren terjadi pada pertandingan melawan Southampton pada hari tahun baru. Yaitu ketika gelandang Chelsea asal Brazil Oscar mengarahkan kakinya ke kiper yang bergerak maju dan kemudian melemparkan diri ke udara saat terjadi kontak. 

Ia mendapat peringatan atas aksinya itu dan dikritik oleh pelatihnya sendiri Jose Mourinho. Para pelatih jarang mengkritik para pemain mereka sendiri. Namun bahkan pria Portugal itu terlihat terganggu dengan upaya Oscar untuk mendapat penalti. 

Apalagi saat ia dapat berlari melewati kiper Saints Kelvin Davis dan lebih berpeluang mencetak gol dari melakukan hal kotor dengan lututnya.

"Sulit untuk membuat panggilan besar saat ini ketika Anda memiliki sejumlah pemain yang lebih sering melakukannya ketimbang tidak, berusaha untuk menipu dan jatuh dengan mudah."

"Hal itu membuat keputusan wasit menjadi lebih sulit. Kita semua perlu menerima dan memahami para wasit."

Martinez, yang telah berdomisili di Inggris sejak 1995, menuding sejumlah pemain berusaha membeli keputusan wasit. "Sayangnya, ini telah terjadi selama beberapa musim sekarang dan dengan percampuran kebudayaan dalam beberapa musim terakhir, kami akan berada di sisi pertandingan."

"Saya tidak berpikir ini merupakan sesuatu yang semestinya kami biarkan menjalar. Saya memilih untuk melihat wasit menjadi tegas dan ingin 100 persen benar sebelum memberi keputusan besar, namun mereka memiliki pekerjaan sulit."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement