REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya akhirnya memberikan izin kepada klub Persebaya yang akan berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) untuk menggunakan Stadion Gelora 10 November Tambaksari sebagai tempat latihan.
Kepala Bidang Olahraga dan Prestasi Dispora Surabaya Edi Santoso kepada wartawan di Surabaya, Senin, mengatakan kasus dilarangnya klub Persebaya berlatih di Stadion Tambaksari pada Senin pagi bukan karena kesengajaan, tetapi miskomunikasi.
"Peristiwa di Tambaksari pagi tadi murni masalah miskomunikasi dan ketidaktahuan petugas di lapangan. Untuk selanjutnya, Dispora Surabaya mempersilahkan Persebaya berlatih di Tambaksari kapan saja," katanya usai bertemu dengan Panpel Persebaya Baso Juherman dan perwakilan suporter, Senin (6/1).
Pemain Persebaya batal menjalani latihan di Stadion Tambaksari Surabaya, karena tidak mendapatkan izin dari pengelola stadion. Padahal, rombongan pelatih dan pemain sudah tiba di lokasi pada sekitar pukul 09.00 WIB.
Namun, rombongan Persebaya akhirnya tidak jadi berlatih dan kembali ke mess pemain di kawasan Menanggal. Sebagai gantinya, Ambrizal dan kawan-kawan menjalani latihan di Lapangan Menanggal pada sore ini.
Ketua Panpel Persebaya Baso Juherman menambahkan tim Persebaya akan kembali berlatih di Stadion Tambaksari pada Selasa (7/1) pagi setelah Dispora Surabaya memberikan jaminan dan izin pemakaian.
"Semua masalah sudah selesai dan besok tim akan latihan di Tambaksari. Kami berharap masalah ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," katanya.
Beberapa waktu sebelumnya, Persebaya ISL juga gagal memakai Stadion Tambaksari dan Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, karena tidak mendapatkan izin dari Dispora.