Kamis 09 Jan 2014 07:04 WIB

Valcke Picu Kontroversi Terkait Piala Dunia 2022

Jerome Valcke
Foto: Reuters/Sergio Moraes
Jerome Valcke

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pengumuman dari Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, bahwa Piala Dunia 2022 di Qatar tidak akan diselenggarakan pada musim panas menambah lebih banyak kontroversi seputar turnamen itu pada Rabu.

Hal itu memicu respon mengejutkan dari wakil presiden FIFA, Jim Boyce, yang mengatakan bahwa hanya komite eksekutif badan sepak bola dunia itu yang dapat menentukan kapan Piala Dunia akan dimainkan.

Pada pernyataan terakhirnya, FIFA menarik komentar-komentar Valcke yang dilontarkannya pada wawancara dengan stasiun radio France Inter.

Valcke mengatakan tanggal pelaksanaan Piala Dunia 2022 tidak akan terjadi pada Juni atau Juli. Saya pikir itu akan dimainkan antara 15 November dan paling lambat 15 Januari.

"Jika Anda bermain antara 15 November dan, katakan saja, akhir Desember, itu adalah saat ketika cuacanya berada dalam kondisi paling baik," katanya.

"Anda bermain dengan temperatur yang setara dengan musim semi yang panas di Eropa,'' katanya. ''Anda bermain dengan temperatur 25 derajat (Celcius) yang sempurna untuk bermain sepak bola."

Temperatur rata-rata pada bulan-bulan musim panas di Qatar dapat mencapai sekitar 35 derajat celcius sampai 45 derajat celcius.

Pada pernyataan lebih lanjut, FIFA terlihat ingin menarik komentar tersebut dengan berkata bahwa Valcke memberikan pandangan terbaiknya bahwa Piala Dunia 2022 harus berlangsung pada musim dingin dan waktu terbaiknya adalah 15 November sampai 15 Januari.

Pernyataan FIFA menambahkan tanggal persisnya acara itu masih menjadi subyek proses konsultasi yang sedang berlangsung dan melibatkan semua pemangku kepentingan.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement