Jumat 24 Jan 2014 10:14 WIB

Hari Ini Tahun 1947, Legenda Lazio Lahir

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Fernan Rahadi
Giorgio Chinaglia
Foto: brindisireport.it
Giorgio Chinaglia

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sejak berdiri pada 1910, Lazio butuh waktu selama 63 tahun untuk bisa merengkuh gelar juara Liga Italia. Keberhasilan memboyong Scudetto ke Ibu Kota Italia ini tidak terlepas dari peran penyerang Giorgio Chinaglia. Tidak heran jika penyerang yang memulai karier di Wales ini dianggap sebagai salah satu legenda Gli Aquilloti.

Lahir di Carrara, Italia, tepatnya pada 24 Januari 1947, Chinaglia memulai karier di Swansea Town. Hal ini lantaran keluarganya pindah ke Wales Selatan kala usianya menginjak delapan tahun. Namun, setelah hanya bermain di enam laga dalam dua musim, Chinaglia akhirnya memutuskan melanjutkan kariernya di Italia.

Menghabiskan tiga musim memperkuat tim asal divisi ketiga, Chinaglia akhirnya memperkuat Lazio pada 1969. Di Gli Aquilloti, Chinaglia mampu tampil sebagai penyerang andalan Lazio. Selama tujuh musim berseragam Lazio, Chinaglia sukses menorehkan 98 gol dari 209 penampilan. Torehan terbaiknya adalah saat menjadi pahlawan kemenangan Lazio di partai Derby della Capitale, kontra AS Roma, di musim 1973/1974.

Tidak hanya itu, pada musim yang sama, Chinaglia sukses membawa Lazio finis di urutan pertama Liga Italia. Prestasi ini mencatatan sejarah tersendiri buat Lazio. Pasalnya, ini merupakan Scudetto pertama Lazio di kancah Liga Italia. Sebenarnya, tidak hanya di Lazio, Chinaglia menuai nama besar. Jauh sebelum kedatangan bintang-bintang sepak bola internasional ke Amerika Serikat, Chinaglia telah memulai menjajaki sepak bola Amerika Serikat.

Tidak seperti Pele atau Franz Beckenbauer yang datang ke Amerika Serikat di penhujung kariernya, Chinaglia justru datang ke Amerika Serikat saat kariernya tengah berada di puncak. Bergabung bersama New York Cosmos, Chinaglia sukses mencetak 224 gol dari 254 pertandingan Liga Amerika Serikat dan mempersembahkan lima trofi liga buat New York Cosmos. Chinaglia akhirnya memutuskan gantung sepatu pada 1985.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement