Selasa 11 Feb 2014 04:30 WIB

Rusuh Menentang Piala Dunia, Seorang Wartawan Meninggal

Rep: friska yolandha/ Red: Muhammad Hafil
Trofi Piala Dunia
Foto: theguardian.com
Trofi Piala Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Seorang jurnalis Brasil mengalami kecelakaan saat meliput kerusuhan menentang pelaksanaan Piala Dunia 2014 di Rio De Janeiro. Rumah sakit menyatakan jurnalis televisi ini mengalami kematian otak.

Juru kamera televisi Santiago Ilidio Andrade (49 tahun) dinyatakan koma setelah mengalami kecelakaan, Kamis (6/2). Kala itu ia sedang meliput aksi protes atas kenaikan tarif bus di Rio. 

Ahli bedah saraf di rumah sakit Souza Aguiar menyatakan ia mengalami kematian otak. Tidak ada cara untuk menyelamatkan nyawa pria tersebut."Suami saya telah pergi. Mereka menghancurkan keluarga saya," ujar istri Andrade dalam sebuah wawancara, seperti dilansir AFP, Selasa (11/2).

Seorang pemuda berusia 22 tahun telah ditangkap karena dicurigai sebagai pelaku. Ia mengaku telah melempar suar yang mengenai kepala juru kamera tersebut.

Pekan lalu, ribuan masyarakat Brasil turun ke jalan memprotes besarnya dana yang dihabiskan pemerintah untuk persiapan Piala Dunia. Sementara, infrastruktur dan pelayanan publik tetap buruk. 

Setidaknya lima orang tewas dalam bentrokan yang terjadi antara massa dan polisi tersebut. Aksi protes yang berujung rusuh tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan Piala Dunia. 

Apalagi, pengunjuk rasa mengancam akan kembali turun ke jalan.The Brazilian Association of Investigative Journalism menyatakan setidaknya 117 wartawan telah terluka sejak pecahnya kerusuhan sosial selama Piala Konfederasi tahun lalu.

Sekira 75 orang wartawan mengalami cedera akibat tindakan polisi antihuru-hara Brasil. Polisi telah dikritik karena bertindak dengan taktik tangan besi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement