REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Mantan penyerang internasional Brazil Adriano kembali ke sepak bola pada Selasa setelah hampir dua tahun absen, ketika ia direkrut oleh Atletico Paranaense.
Kesepakatan terkait penampilan dengan pemain 31 tahun itu terjadi dua hari sebelum Paranaense berhadapan dengan The Strongest asal Bolivia di pertandingan fase grup Piala Libertadores.
Adriano telah berlatih bersama tim sejak Desember dan sekarang pemain yang sempat dijuluki "Bad Boy" ini berharap dapat kembali bangkit setelah mengakhiri fase tidak menyenangkan di Corinthians pada Maret 2012.
Upaya terakhirnya untuk memperbaiki karirnya dilakukan pada 2012 saat ia sempat memperkuat Flamengo yang kemudian berakhir dengan kontroversi, akibat ketergantungannya pada kehidupan malam di Rio.
Flamengo, klub tempat Adriano memulai karir sebagai pemain remaja, membatalkan kontraknya pada November 2012 bahkan sebelum ia sempat bermain dan ia sendiri menyebut bahwa dirinya telah menyia-nyiakan "kesempatan terakhirnya."
Namun pada Selasa, ia menegaskan bahwa hal itu tidak akan terulang lagi.
"Menyenangkan untuk dapat kembali, khususnya setelah sedemikian banyak kerja keras dan dedikasi."
"Saya akan tetap bekerja keras agar bisa dimainkan dan melakukan hal-hal yang saya tahu merupakan hal terbaik, yakni mencetak gol demi gol," ucapnya kepada situs resmi Atletico.
Masalah-masalah terkininya sangat jauh dari hari-hari ketika penyerang kekar ini meneror barisan pertahanan tim-tim Italia saat ia berjaya di Inter Milan, di mana ia tercatat ikut membawa klub itu empat kali menjuarai Liga Italia.
Setelah awalnya bergabung dengan Inter dari Brazil, ia dipinjamkan ke Fiorentina, kemudian Parma sebelum kembali ke San Sito pada 2004.
Pada empat musim selanjutnya, penampilannya tidak stabil. Ia memulai dengan penampilan bagus sebelum kesukaannya pada pesta dan minuman beralkohol membuat dirinya bermasalah dengan para ofisial klub.
Pada November 2007, Inter memulangkannya ke Brazil tanpa memberi gaji dan ia memulai periode peminjaman dengan Sao Paulo yang berakhir sengit dan ia kembali lebih awal ke Italia.
Setelah sempat mencetak banyak gol pada awal musim 2008/2009, Adriano terlambat kembali ke Italia setelah menjalani tugas internasional dan Inter memotong gajinya.
Hal itu diikuti dengan musim yang cukup sukses di Flamengo sebelum ia bergabung dengan AS Roma. Bagaimanapun, langkah tersebut berakhir dengan bencana, dan klub ibukota Italia itu memutuskan untuk memutus kontraknya setelah Adriano hanya bermain sebanyak lima kali dan tidak mencetak gol.
Pada April 2011, ia kembali ke Brazil dengan Corinthians namun ia mengalami masalah pada tendon Acchilesnya, dan klub melepasnya pada tahun depan.
Di tingkat internasional, Adriano memenangi Piala Amerika pada 2004 dan menjadi pencetak gol terbanyak di turnamen itu, dan ia juga mendaratkan Piala Konfederasi pada tahun berikutnya, juga sebagai pencetak gol terbanyak.
Namun penampilan Adriano di Piala Dunia 2006 mengecewakan, di mana ia hanya mencetak dua gol sepanjang perjalanan tim Brazil yang hanya mencapai perempat final akibat disingkirkan Prancis.
Penampilan ke-48 sekaligus yang terakhir bagi negaranya dilakukan pada Maret 2010.