REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Persebaya Surabaya gagal memanfaatkan momentum laga kandang untuk kembali ke puncak klasemen. Skuat besutan Rahmad Darmawan hanya mampu meraih satu poin lantaran ditahan imbang Persiram 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (18/2).
Persebaya yang bermain di depan para pendukungnya sebenarnya tampil dominan. Namun gara-gara belum tajam dalam melakukan penyelesaian akhir, tim berjulukan Bajul Ijo ini harus menerima kenyataan tertahan di kandang sendiri.
Pelatih Persebaya Rahmad Darmawan (RD) mengakui bahwa penyelesaian akhir masih menjadi masalah utama yang harus segera diperbaiki. Sebetulnya, ujar dia, anak-anak asuhnya bisa meraih kemenangan apabila melihat banyaknya peluang yang diciptakan.
"Sayangnya pemain masih terburu-buru dalam melakukan finishing. Sehingga kami tidak bisa meraih hasil maksimal," kata RD kepada Republika usai pertandingan.
Bukan hanya itu, RD juga mengakui bahwa mental bertanding pasukannya masih bermasalah. Pasalnya, Greg Nwokolo dan kawan-kawan selalu tidak bisa tampil lepas pada babak pertama. Koordinasi antarlini pun tidak berjalan efektik.
"Pemain baru bisa tampil lepas pada babak kedua. Indikasinya kami selalu tampil lebih efektif setelah turun minum," RD mengungkapkan.
Catatan Persebaya ini sangat jauh dari pencapaian Arema Indonesia yang juga berisikan pemain nomor wahid. Bagaimana tidak, Arema sudah mencetak 12 gol dalam empat pertandingan.
Atas hasil ini, Persebaya hanya berhak naik satu peringkat ke urutan dua dengan torehan tujuh poin menggeser Persipura Jayapura pada klasemen wilayah timur. Padahal jika mampu memetik kemenangan, Persebaya berhak kembali ke puncak klasemen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
