REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyayangkan dan kecewa dengan keputusan laga antara Persib VS Persija, yang tidak jadi dilaksanakan di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Jabar, yang seharusnya digelar pada Sabtu (22/2).
"Ya, tentu saya sangat yang menyayangkan mengapa tidak digelar di Bandung, di Jalak Harupat. Karena masyarakat pecinta Persib sangat menginginkan Persib berlaga di kotanya sendiri," kata Ahmad Heryawan, di Gedung Negara Pakuan Bandung, Jumat (21/2).
Sebagai Duta Persib dan bagian dari Persib, kata Heryawan, pihaknya sudah berupaya maksimal agar Kepolisian Daerah Jawa Barat memberikan izin rekomendasi bagi laga klasik Persib VS Persija. "Saya sudah kontak Pak Kapolda Jabar beberapa kali, kemarin malam dan tadi pagi. Ya katakanlah, meskipun bahasanya tidak ngotot, tapi saya mengatakan kepada Pak Kapolda bagaimana caranya agar diizinkan di sini. Tapi pada akhirnya kan seperti itu," kata dia.
Selain itu, lanjut Heryawan, pihaknya juga memberikan saran agar laga Persib VS Persija tetap digelar di Ibu Kota Jawa Barat, dengan catatan tanpa disaksikan/dihadiri penonton. "Saya faham alasannya keamanan, saya katakan lagi, bagaimana kalau di Jalak Harupat tanpa penonton. Ya, meskipun tanpa penonton, polda khawatir ada kejadian di luar stadion," katanya.
Terkait permusuhan klasik antara suporter Persib Bandung dan Persija Jakarta, Heryawan menginginkan agar kedua suporter itu menanggalkan permusuhan yang ada. "Sebagai sesama anak bangsa, mengapa sih harus mempertahankan permusuhan," ujar dia.
Oleh karenanya, pihaknya meminta agar kedua suporter tersebut menanggalkan ego dan cara berpikir sempit dalam bersikap sebagai suporter klub sepakbola. "Jadi untuk teman-teman bobotoh, wahai teman-teman The JakMania, mari kita bersatu sebagai anak bangsa," katanya.