Ahad 02 Mar 2014 17:40 WIB

'Sang Presiden' Berburu Sejarah

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Didi Purwadi
 Laurent Blanc
Foto: Reuters/Alessandro Bianchi
Laurent Blanc

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- 'Sang Presiden', Laurent Blanc, tak akan pernah melupakan sepenggal kata yang didapatnya saat membela Marseille tersebut. Kini, Blanc harus melupakan masa lalu menjelang laga tim asuhannya, Paris Saint-Germain (PSG), kontra mantan klubnya tersebut pada Senin (3/3) dini hari WIB.

Laga bertajuk 'Le Classique' antara PSG kontra Marseiile kali ini bisa menjadi sejarah tersendiri. Blanc berpotensi menjadi pelatih PSG pertama yang mampu menundukkan Marseille dua kali dalam satu musim Ligue 1 Prancis sejak 2003.

Peluang Blanc semakin besar karena laga nanti akan digelar di Parc des Princes. Marseille pantas was-was melawat ke kandang PSG. Sepanjang musim ini, pasukan Les Parisien belum terkalahkan di Parc des Princes.

Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan baru tiga kali kehilangan poin penuh di Paris. Meski begitu, penggawa PSG tak mau jemawa.

"Kami akan berusaha mengeluarkan kemampuan terbaik menghadapi Marseille," kata bek sayap PSG, Maxwell, seperti dilansir laman resmi klub.

Maxwell sadar betul atmosfer Le Classique akan membangkitkan motivasi skuat Les Phoceens. Terlebih, tren penampilan Marseille sedang menanjak dengan tak terkalahkan dalam lima laga terakhir. Tim besutan Jose Anigo tersebut juga baru sekali kalah di Ligue 1 sepanjang 2014.

Ibrahimovic akan menjadi momok paling serius bagi Marseille di Parc des Princes. Sejak bergabung dengan PSG dua musim belakangan, Ibrahimovic telah mengemas enam gol ke gawang Marseille. Juru gedor asal Swedia itu mencetak sembilan gol dalam enam laga terakhir bersama PSG.

"Bagi saya, Ibrahimovic termasuk satu dari tiga pemain terbaik dunia," puji mantan pemain PSG, David Beckham, menjelang laga Le Classique.

Pelatih Marseille, Jose Anigo, menilai laga Le Classique kali ini akan lebih berat dibanding edisi-edisi sebelumnya. Menurut dia, PSG kini telah menjelma menjadi raksasa dalam sepak bola Prancis. Suntikan dana tak terbatas disebut Anigo membuat PSG sulit ditandingi oleh tim-tim Prancis lainnya.

Meski begitu, Anigo tak mau menyerah sebelum bertanding. Pelatih sementara Marseille sejak hengkangnya Elie Baup itu mengaku punya resep khusus untuk mengalahkan PSG. Untuk menang, kata dia, Marseille tak boleh terbawa irama permainan PSG.

"Jangan lihat permainan mereka," paparnya.

Hal senada diungkapkan Mathieu Valbuena. Menurut gelandang serang usia 29 tahun ini, PSG berada dalam posisi favorit pada laga nanti. Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari jarak antara kedua tim di papan klasemen. Marseille kini berada di posisi kelima dengan defisit 12 poin dari PSG di puncak.

Valbuena menambahkan, target timnya saat ini adalah menembus tiga besar demi meraih tiket Liga Champions musim depan. Ia optimistis rekan-rekannya mampu menjaga performa dan bertahan di jalur kemenangan.

"Tim favorit tak selalu menang. PSG bukan tim yang tak bisa dikalahkan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement