Senin 31 Mar 2014 22:55 WIB

Persipasi Rugi Rp4 Miliar Akibat Larangan 'Berkandang'

Persipasi Bekasi (hijau) saat bertanding melawan Persita Tangerang pada awal Maret lalu.
Foto: Antara/Muhammad Deffa
Persipasi Bekasi (hijau) saat bertanding melawan Persita Tangerang pada awal Maret lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Manajemen kesebelasan Persipasi Kota Bekasi, Jawa Barat, mengaku merugi hingga Rp4 miliar dari hengkangnya dua calon sponsor akibat larangan bermarks di Stadion Patriot.

"Kerugian itu muncul dari dua calon sponsor kami yang memilih mundur karena ketidakjelasan kandang Persipasi untuk berlaga mengarungi musim kompetisi Divisi Utama PSSI 2014," kata Manajer Persipasi Kota Bekasi Yulianto di Bekasi, Senin.

Menurut dia, munculnya larangan penggunaan Stadion Patriot yang dikeluarkan Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata Kota Bekasi juga mengganggu kesiapan Persipasi yang akan bermarkas di stadion tersebut.

"Tak hanya persiapan pendanaan yang terganggu, kesiapan tim juga turut goncang," katanya.

Mundurnya dua calon sponsor tersebut mengakibatkan peluang mendapatkan setengah dari total biaya operasional tim lenyap.

"Mereka mundur karena mendadak keluar larangan penggunaan Stadion Patriot. Sebelumnya mereka berminat menjadi sponsor karena mengetahui Persipasi akan berkandang di Stadion Patriot," katanya.

Kedua sponsor yang mundur tersebut semula akan menyuntikkan dana sebesar Rp4 miliar atau setara dengan sebagian dana operasional tim selama semusim yang kebutuhan totalnya mencapai Rp7,5 miliar.

Yulianto berharap, larangan penggunaan stadion tersebut bisa segera dicabut, karena dua sponsor lain yang juga berminat bekerja sama dengan Persipasi, hingga kini masih menanti kepastian perihal penggunaan stadion tersebut.

"Susah payah kami membangun kepercayaan sponsor, tapi kenyataannya justru terganjal dengan birokrasi. Mudah-mudahan larangan segera dicabut, sehingga dua sponsor tersisa tak ikut memutuskan rencana kerja sama," katanya.

Namun bilamana kedua sponsor itu pun turut mundur, Yulianto berencana menjual aset rukonya. Sebab bagaimanapun juga, operasional tim harus tersedia.

Selain mengganggu persiapan material tim, larangan penggunaan stadion juga mengganggu kesiapan mental tim yang akan berlaga. Padahal, target "Laskar Patriot" musim ini cukup tinggi, yakni promosi menuju Liga Super Indonesia.

"Kami sudah diuntungkan berada di grup yang tim-timnya berkekuatan sebanding. Kami yakin bisa melenggang sebagai juara grup, sehingga besar harapan kami pemerintah bisa menunjukkan dukungannya dengan mencabut larangan itu," katanya.

Disporbudpar Kota Bekasi melarang penggunaan Stadion Patriot dengan alasan pengelolaannya belum memiliki payung hukum.

Belum lengkapnya fasilitas pendukung stadion juga menjadi pertimbangan lain Disporbudpar dalam menerbitkan larangan tersebut.

Selain itu, bagunan stadion yang dirampungkan Desember 2013 itu hingga kini masih dalam masa jaminan pemeliharaan PT Prambanan Dwipaka selaku pengembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement