REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bobotoh Persib Viking Fan Club dan Jakmania menandatangani perjanjian perdamaian yang digelar di Mapolres Bogor Kabupaten Bogor, Jumat (11/4).
Perjanjian perdamaian yang difasilitasi oleh Polda Jabar dan Polda Metro Jaya tersebut ditandai dengan penandatangnaan fakta perdamaian Ketua Viking Persib Fans Club dan Ketua Jakmania yang disaksikan oleh ratusan perwakilan kedua kubu suporter sepak bola itu.
"Kedua kubu sudah mendantangani perjanjian perdamaian, diharapkan langkah ini sebagai awal untuk terciptanya perdamaian kedua kubu suporter klub sepak ini," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul ketika dihubungi Antara dari Bandung.
Ia menyebutkan, upaya perdamaian yang digagas kedua Polda itu merupakan upaya mempertemukan dan menciptakanya kedamaian kedua kubu yang berseteru cukup lama.
Polda Jabar prihatin dengan perserteruan itu yang terkadang menjadi penghambat bagi sebuah gelaran pertandingan. Padahal menurut dia kedua kelompok suporter itu merupakan potensi besar bagi pembangunan sepak bola di Indonesia.
"Melalui pertemuan dan perjanjian islah antar suporter ini, diharapkan energi mereka diarahkan untuk memberikan dukungan bagi tim dan tidak lagi mengungkit masa lalu, namun fokus untuk kemajuan sepak bola nasional," katanya.
Pada acara tersebut, kata Martinus juga ditandai dengan saling tukar baju satu sama lainnya sebagai bagian dari prosesi perdamaian yang dilakukan dan dihadiri oleh para koordinator supporter itu.
"Perdamaian ini harus didukung semua pihak, karena perdamaian bobotoh Persib dengan suporter Persija jelas membutuhkan tindak lanjut nyata di lapangan dan harus disosialisasikan hingga ke tingkat suporter masing-masing," katanya.
Polda Jabar dan Polda Metro Jaya ingin berbuat sesuatu untuk menghapus luka lama dan membuka lembaran baru bagi persahabatan anak bangsa. Pihaknya berharap langkah ini mendapat dukungan masyarakat luas.
Perjanjian damain antara Bobotoh dengan Jakmania terdiri dari enam butir yakni saling menghormati antara suporter atau pendukung kedua kubu untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan kebencian, konflik fisik dan anarkis.
Selanjutnya menghentikan pertikaian suporter kedua kubu, bekerjasama dan mendukung petugas mengamankan pertandingan Persib dan Persija, membantu aparat keamanan dalam memelihara keamanan dan ketertiban dan koordinasi efektif antara kedua kubu.
Islah itu menjadi ajang silaturahmi bagi pendukung Persib dan Persija serta komitmen mematuhi ketentuah hukum dan perundang-undangan yang berlaku termasuk dalam berlalu lintas.
Di penghujung perjanjian itu, kedua kubu menyatakan bila terjadi pelanggalan tindak pidana yang harus diselesaikan dengan prosedur hukum, kedua kubu suporter tidak akan mencampuri atau mengintervensi.
"Enam butir perjanjian itu disepakati pimpinan kedua suporter itu, meski implementasinya di lapangan perlu diintensifkan. Semangatnya sudah tertuang dalam pertemuan hari ini," kata Kabid Humas Polda Jabar itu menambahkan.