Selasa 15 Apr 2014 19:36 WIB

Ancaman Financial Fair Play buat City dan PSG

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Julkifli Marbun
Klub Manchester City
Klub Manchester City

REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Komisi Finansial Kontrol Klub-Klub Eropa (CFCB) bakal segera melakukan rapat lanjutan terkait investigasi dugaan pelanggaran kebijakan Financial Fair Play (FFP) yang dilakukan oleh 76 klub Eropa, termasuk Manchester City dan Paris Saint Germain. Jika terbukti bersalah, maka klub-klub tersebut menghadapi ancaman maksimum tidak boleh terlibat di bursa transfer pemain.

Rencananya, CFCB, yang dipimpin mantan Perdana Menteri Belgia, Jean-Luc Dehaene, bakal mengadakan rapat pada Selasa dan Rabu waktu setempat. Hasil rapat komisi itu nantinya bakal digunakan oleh UEFA untuk memberikan sanksi terhadap klub-klub yang melanggar ketentuan Financial Fair Play. UEFA akan mengumumkan klub-klub yang melanggar dan sanksi yang dijatuhkan, mulai dari didiskualifikasi dari kompetisi Eropa hingga larangan terlibat dalam bursa transfer pemain.

Namun, UEFA menegaskan, akan terus menjaga kerahasian klub-klub yang diduga melanggar ketentuan FFP itu selama proses investigasi tersebut. UEFA baru akan mengkomunikasikan hasil rapat tersebut dan sanksi-sanksi yang diterapkan pada 5 Mei mendatang. "UEFA baru akan mengeluarkan pernyataan saat keputusan dari para penyidik CFCB, yang rencananya bakal keluar ke publik pada awal Mei mendatang," tulis pernyataan resmi UEFA seperti dilansir The Guardian, Selasa (15/4).

Dalam rapat itu, CFCB kabarnya akan menghadirkan bukti-bukti baru terkait pelanggaran yang dilakukan oleh klub-klub tersebut. CFCB pun memiliki empat opsi untuk klub-klub tersebut agar bisa memperbaiki neraca keuangannya. Pertama, CFCB dapat membatalkan penyelidikan. Kedua, panel CFCB dapat mencapai kesepakatan terhadap klub tetrsebut dan memberikan masa percobaan terhadap klub tersebut. Ketiga, CFCB memberikan teguran dan denda sebesar 100 ribu euro. Keempat, klub yang bersangkutan akan ditangani oleh penanggung jawab sementara.

Dari 76 klub yang diduga terlibat, 20 klub di antaranya diduga bakal mendapatkan sanksi berat dari UEFA. Seperti dilansir The Independent, Selasa (15/4) waktu setempat, Manchester City dan PSG termasuk ke dalam 20 klub tersebut. Maklum, dalam dua musim terakhir, PSG dan Manchester City memang tercatat mengalami kerugian. Padahal, demi bisa terhindar dari peraturan FFP, sebuah klub hanya diperkenankan mengalami kerugian minimal sebesar 37,2 juta pound dalam dua musim terakhir, musim 2011/2012 dan musim 2012/2013.

Pada sepanjang rentang waktu tersebut, City mencatatkan kerugian sebesar 149 juta pound. Kerugian ini didapatkan the Citizens usai mendatangkan sejumlah pemain dengan nilai transfer selangit dan dengan gaji yang cukup besar. Dalam rentang waktu itu, City mendatangkan pemain seperti Sergio Agüero, Samir Nasri, Gaël Clichy, Javi Garcia, dan Matija Nastasic. City sebenarnya sudah melakukan upaya untuk bisa terhindar dari ancaman sanksi UEFA dan menyeimbangkan neraca keuangannya, yaitu dengan melakukan kerja sama dengan Etihad, maskapai resmi Abu Dhabi, dengan nilai kotrak selama 350 juta pound dengan durasi kontrak selama 10 tahun.

Namun, upaya ini agaknya bakal tidak berpengaruh banyak. Pasalnya, UEFA melarang adanya kerjasama yang dilakukan klub dengan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh para pemilik klub-klub tersebut. Kecuali, pihak-pihak yang bersangkutan bisa menunjukkan nilai pasar yang sesuai dengan nilai kontrak tersebut. Maklum, pemilik City, Sheikh Mansour adalah jutawan asal Abu Dhabi.

Kondisi ini juga menimpa Paris Saint Germain. Kerjasama klub asal ibukota Paris itu dengan Otoritas Pariwisata Qatar senilai 167 juta pound dianggap tidak bisa membuat PSG terhindar dari kemungkinan sanksi UEFA. Sebelumnya, PSG berharap kerjasama ini dapat menutupi kerugian yang dialami oleh PSG sebesar 130 juta pound. Namun, Presiden PSG, Nasser al-Khelaifi, membantah kesepakatan yang tercapai pada Januari 2014 silam bukan sebagai trik untuk menyiasati kebijakan FFP.

"Kontrak kami dengan Otortas Pariwisata Qatar bukanlah trik akunting. Kontrak ini sama dengan yang kami miliki dengan Emirates. Semuanya legal dan pengacara kami juga cukup kompetent. Tidak ada alasan buat UEFA untuk tidak menyepakatinya," kata Al Khelaifi seperti dikuipt L'Equipe beberapa waktu lalu.

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 7 5 2 0 7 5 17
2 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 7 4 3 0 10 7 15
3 Bali United Bali United 7 4 2 1 12 6 14
4 Persib Bandung Persib Bandung 7 3 4 0 13 6 13
5 PSM Makassar PSM Makassar 7 3 3 1 9 5 12
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement