Kamis 15 May 2014 00:00 WIB

Scolari Didakwa Kasus Penipuan Pajak di Portugal

Luis Felipe Scolari
Luis Felipe Scolari

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Otoritas Portugal mendakwa pelatih tim nasional Brazil Luiz Felipe Scolari dengan kasus penipuan pajak, kurang dari sebulan sebelum Piala Dunia dimulai, kata juru bicara penuntut kepada AFP pada Rabu.

Scolari dituding menyembunyikan sekitar tujuh juta euro di pendapatannya, ketika ia menjadi pelatih timnas Portugal antara 2003 sampai 2008, menurut laporan-laporan media.

Ia menolak tudingan dirinya melakukan hal yang salah. Namun proses penyelidikan ini mengancam persiapan-persiapan Brazil untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia, yang akan dimulai pada 12 Juni.

Scolari melatih Brazil untuk menjuarai Piala Dunia 2002 dan kembali ke tim nasional untuk ajang yang diselenggarakan di kandang sendiri ini, di mana mereka difavoritkan untuk menjuarainya.

Portugal mencapai semifinal Piala Dunia pada 2006 ketika Scolari melatih di sana.

Penyelidikan telah dilakukan oleh Departemen Pusat untuk Investigasi-investigasi dan Tuntutan-tuntan Kriminal.

Surat kabar Belanda Financieele Dagblad mengatakan bahwa Scolari menerima uang dari dua perusahaan yang bermarkas di Belanda, Chaterella Investors Limited dan Flamboyants Sports.

Portugal telah meminta otoritas-otoritas AS untuk membantu penyelidikan, di mana uang itu diyakini telah ditransfer ke AS, tambah harian Belanda itu.

Financieele Dagblad mengatakan bahwa Scolari mentransfer uang melalui perusahaan-perusahaan yang berbasis di Bahama dan sejumlah negara lain yang memiliki peraturan pajak yang longgar.

"Saya membuat semua deklarasi pajak pendapatan saya dengan benar," kata Scolari dalam pernyataan sebagai reaksi terhadap laporan-laporan pers.

"Saya selalu memberitahukan semua pendapatan saya di semua negara tempat saya pernah bekerja," tegasnya.

"Saya sangat yakin mengenai kebenaran dalam semua pemberitahuan-pemberitahuan pajak saya."

"Jika ada yang keliru, itu bukan saya yang melakukannya," kata Scolari, yang mengundang otoritas untuk melihat "semua fakta."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement