Kamis 22 May 2014 14:40 WIB

Provokatif, Ferdinand Terancam Sanksi Berlapis

Rep: satria kartika yudha/ Red: Taufik Rachman
Ferdinand Sinaga
Foto: REPUBLIKA/ YOGI ARDHI
Ferdinand Sinaga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi kontroversial Ferdinand Sinaga tak luput dari perhatian Komisi Disiplin PSSI. Striker Persib Bandung itu terancam sanksi berlapis akibat tindakan provokasi.

Ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan sangat menyesali tindakan Ferdinand dalam laga derby Bandung kontra Pelita Bandung Raya, Selasa (20/5). Seperti diketahui, pada pertengahan babak kedua, Ferdinand membuang handuk milik kiper PBR Dennys Romanovs yang menggantung di jaring gawang.

Tak berhenti sampai disitu. Ketika Romanovs kembali memungut handuknya dan menggantungkannya kembali ke jaring gawang, Ferdinand lagi-lagi mengambilnya. Kali ini, Ferdinand bahkan menyiram handuk berwarna cokelat tersebut dengan air mineral.

Gara-gara aksi itu, jalannya pertandingan sempat terhenti beberapa menit dan membuat beberapa pemain PBR emosi. "Pekan depan, Ferdinand akan kami panggil terkait aksi provokasi di gawang," kata Hinca kepada wartawan, Kamis (22/5).

Bukan hanya itu. Komdis juga menyoroti aksi tidak terpuji Ferdinand ketika timnas melakoni uji coba melawan ASEAN All Star di Stadion GBK, Jakarta, Ahad (11/5). Seusai pertandingan, Ferdinand melompati pagar penonton untuk menantang para suporter yang menyorakinya sepanjang pertandingan.

"Sekalian saya gabungkan (aksi lompat pagar). Tindakan Ferdinand melampaui kepatutan yang seharusnya dipertontonkan pemain sehingga itu masuk kategori provokatif yang menabrak asas respect dan fairness," jelas Hinca.

Ferdinand memang sudah berulang kali membuat ulah di lapangan hijau. Terakhir, Ferdinand mendapat sanksi larangan bertanding sebanyak dua laga dari Komdis PSSI akibat melontarkan kata-kata kasar kepada wasit saat melakoni pertandingan kontra Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupan, 16 Februari.

Ferdinand juga mendapat sanksi berupa denda sebesar Rp 25 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement