Senin 26 May 2014 05:30 WIB

Duel Persebaya-Persipura, Gengsi Dua Mantan Pelatih Timnas

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Citra Listya Rini
Jacksen F Tiago
Foto: Republika/Prayogi
Jacksen F Tiago

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dua mantan pelatih timnas akan kembali perang strategi dalam lanjutan Liga Super Indonesia. Kehebatan Rahmad Darmawan yang kini menukangi Persebaya Surabaya, bakal diuji oleh tim asuhan Jacksen Ferreira Tiago, Persipura Jayapura, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (26/50 sore. 

Sentuhan Jacksen di Persipura tak perlu diragukan lagi. Semenjak ditunjuk sebagai pelatih pada 2008, Jacksen sudah mempersembahkan tiga gelar Liga Super Indonesia untuk tim berjuluk Mutiara Hitam. 

Racikan strategi pria asal Brasil tersebut pun cukup berhasil sejauh ini. Persipura menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan musim ini. Persipura bertengger di puncak klasemen wilayah timur dengan torehan 24 poin hasil enam kemenangan dan enam kali imbang. Tentu, prestasi ini juga tidak terlepas dengan materi pemain berkualitas yang dimiliki Persipura. 

Sementara Rahmad Darmawan, nampak masih belum pede dengan skuat yang dimiliki. Pemain yang akrab disapa RD itu masih melakukan bongkar pasang pemain di musim pertamanya membesut Persebaya ini. Inkonsistensi permainan pun menjadi pekerjaan rumah baginya. Persebaya masih berada di peringkat empat dengan torehan 20 poin. 

RD yang pernah berkolaborasi dengan Jacksen di timnas senior, mengakui kehebatan Persipura. Namun pantang bagi RD untuk membiarkan pasukan Jacksen untuk membawa satu pun poin dari Surabaya. "Kami tahu Persipura belum pernah kalah. Tapi kami bermain di kandang dan tentu target kami meraih poin maksimal," kata RD. 

Berbeda dengan RD, Jacksen justru bisa kembali memainkan dua gelandang andalannya Imanuel Wanggai dan Gerald Pangkali yang sebelumnya absen karena terkena akumulasi kartu kuning. Satu-satunya masalah Jacksen hanyalah absennya bek Johanis Tjoe. Namun Jacksen tidak risau karena masih banyak pemain pengganti seperti Andri Ibo, Dominggus Fakdawer, dan Fandry Imbiri. 

Jacksen mencoba meredakan tensi pertandingan dengan menganggap bahwa laga ini  bukan laga besar. Sehingga ia berharap para pemainnya bisa main lepas tanpa beban. "Sama saja seperti pertandingan-pertandingan lainnya. Persiapan yang kami lakukan pun tidak berbeda," kata Jacksen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement