REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Pemilik Malaga Abdullah Al-Thani mengumumkan melalui media sosial bahwa ia meninggalkan klub Liga Spanyol itu karena kurangnya dukungan dari badan-badan publik regional terhadap rencana-rencana pria asal Qatar itu untuk membangun ulang klub.
"Saya menyesal harus mengatakan hal ini, ya (saya) akan pergi dari sini, karena saya tidak menemukan rasa hormat dan apresiasi dan kesetaraan," tulis Al Thani melalui akun Twitternya, meneruskan tren dari penampilan positif atau mengungkapkan rasa tidak nyamannya mengenai arah masa depan Malaga.
Syekh itu mengambil alih klub pada 2010 dan telah berinvestasi besar-besaran, membantu klub Andalusia itu menjadi salah satu kekuatan utama di Spanyol sebelum mereka terpuruk ke finish di papan tengah pada musim lalu.
Ruud van Nistelrooy, Jeremy Toulalan, dan Martin Demichelis merupakan sebagian dari nama-nama bintang yang didatangkannya, yang membawa mereka tampil di perempat final Liga Champions 2013, di mana mereka dikalahkan tim finalis Borussia Dortmund.
Sejak itu terjadi kemerosotan di Malaga, di mana Al Thani tidak senang dengan birokrasi lokal terkait penundaan-penundaan pada rencana pembangunan ulang klub dan area di seitarnya.
Mereka masih menemui jalan buntu perihal penjualan stadion mereka dan pekerjaan pembangunan lapangan latihan.