Senin 16 Jun 2014 09:31 WIB

Arema Terkena Sanksi Denda Rp 260 Juta

Logo Arema Cronus
Foto: Antara
Logo Arema Cronus

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Arema Cronus Indonesia Malang diberi sanksi oleh Komisi Disiplin PSSI dan harus membayar denda Rp 260 juta karena tim berjuluk Singo Edan itu bersikap kurang simpatik ketika menghadapi Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan Kepanjen pada 18 Mei lalu.

Media Officer Arema Sudarmaji di Malang, Senin (16/6) mengaku manajemen tidak akan mengajukan banding atas sanksi yang dijatuhkan Komisi Displin (Komdis) PSSI tersebut dan akan membayar denda sesuai yang ditentukan oleh Komdis. Sikap yang dianggap kurang simpatik Komdis PSSI itu adalah rasis dan adanya lima pemain Arema yang diganjar lima kartu kuning dalam satu laga, yakni Gustavo Lopez, Arif Suyono, Victor Igbonefo, Sunarto, dan Juan Revi.

"Persoalan rasis yang membuahkan sanksi dan denda ini, ke depan harus dibahas dan dirumuskan oleh semua pemangku kepentingan, sebab kalau mau jujur banyak perbendaharaan kata yang mesti diinventarisasi, mana saja yang masuk dalam kategori rasis, termasuk perilaku yang dianggap rasis," tegas Sudarmaji.

Oleh karena itu, tegasnya, perlu pembahasan khusus dan intens antara suporter, klub, PSSI maupun PT Liga Indonesia, sehingga ada penyatuan persepsi terkait kalimat, kata dan perilaku buruk yang mengarah pada rasis. Hanya saja, kata Darmaji, sampai saat ini manajemen belum menerima surat atau pemberitahuan dari PT Liga terkait sanksi denda sebesar Rp 260 juta tersebut.

"Kami tahunya justru dari media, setelah ada info dari media, manajemen langsung menggelar rapat dan manajemen sepakat untuk membayar denda tersebut tanpa mengajukan banding," ujarnya.

Karena ada lima pemain Arema yang diganjar kartu kuning pada satu laga menjamu Persija, manajemen dikenakan denda sebesar Rp 10 juta dan Rp 250 juta lainnya adalah denda atas ulah suporter Arema yang menyanyikan lagu-lagu rasis selama laga berlangsung. Denda sebesar Rp 260 juta tersebut harus dibayarkan paling lambat 14 Juli 2014.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement