REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Panitia pelaksana pertandingan Persik Kediri meraup pendapatan sekitar Rp 410 juta dari pertandingan uji coba Tur Nusantara II antara Persik U-21 melawan Tim Nasional U-19 di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Jumat (4/7) malam.
"Kami mencetak tiket kelas ekonomi paling banyak, sampai 12.000 lembar. Kami sudah hitung pendapatan yang nilainya mencapai Rp 410 juta," kata Ketua Panpel Persik, Triyono Kutut.
Ia mengatakan pendapatan sebesar itu sesuai dengan target yang ditetapkan panitia, karena sebanyak 15.000 lembar tiket untuk kelas ekonomi hingga VIP ludes terjual.
Bahkan, beberapa hari sebelum pertandingan, sebagian tiket sudah dipesan penggemar bola di Kota Kediri dan sekitarnya. Sedangkan, sisanya terjual sebelum laga digelar.
Triyono menyebut pemesan tiket itu berasal dari berbagai daerah di Jatim, bahkan dari luar Jatim, seperti penggemar dari Sragen, Jawa Barat.
Untuk pertandingan uji coba tersebut, panpel menjual tiket dengan harga lebih mahal dibanding laga Indonesia Super League (ISL), yakni kelas ekonomi dijual Rp 50.000, kelas utama Rp 100.000 dan kelas VIP Rp 200.000 per lembar.
Pertandingan uji coba pukul 21.00 WIB itu berkesudahan imbang 0-0, kendati Timnas U-19 sempat mendominasi jalannya laga yang berlangsung 2x35 menit, sesuai permintaan pelatih Indra Sjafri.
Sementara itu, laga uji coba Timnas U-19 melawan Persik U-21 yang digelar saat musim kampanye Pilpres, mendapat pengamanan ketat dari sekitar 700 personel kepolisian dengan dibantu TNI.