REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Mantan gelandang Italia, Demetrio Albertini, menyatakan siap mencalonkan diri menjadi Presiden baru Federasi Sepakbola Italia (FIGC).
Usai kegagalan Gli Azzurri di Piala Dunia 2014, Giancarlo Abete memutuskan mundur dari jabatan tertinggi FIGC. Sebelumnya, Carlo Tavecchio adalah kandidat kuat untuk menggantikan jabatan Abete.
Akan tetapi, Presiden Liga Amatir Italia itu akan mendapatkan persaingan ketat dari Albertini.
"Saya telah membuat keputusan untuk melamar jabatan (presiden) karena saya percaya selalu ada kesempatan dan saya bisa berguna untuk federasi," kata Albertini dikutip Football Italia.
Pria berusia 42 tahun itu mengaku mendapatkan banyak telpon yang meminta dirinya untuk maju dalam pencalonan presiden FIGC. Legenda AC Milan itu menilai tugas presiden memang berat namun ia yakin bisa melakukannya.
"Kita perlu mengubah beberapa hal. Kita harus fokus mengembangkan pemain-pemain muda," kata Albertini.
Ia mengaku tak ingin meniru model pembinaan sepakbola Jerman, namun ia akan mencontoh beberapa hal dari negara juara dunia 2014. Italia belum menunjuk pelatih baru pengganti Cesare Prandelli yang mengundurkan diri setelah Piala Dunia.
Salah satu alasan keterlambatan itu karena FIGC belum mengangkat presiden baru. Beberapa kandidat kuat sudah muncul seperti mantan pelatih Inter dan Manchester City, Roberto Mancini dan pelatih yang baru mengundurkan diri dari Juventus, Antonio Conte. Jika Presiden FIGC yang baru telah terpilih misteri allenatore Italia tampaknya akan segera terpecahkan.