REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Manajemen Persebaya Surabaya baru bisa melunasi satu bulan gaji pemainnya dari tunggakan tiga bulan yang belum diselesaikan sejak Mei hingga Juli 2014.
"Kami sudah membayarkan satu bulan gaji kepada pemain untuk Mei, sedangkan gaji Juni dan Juli segera menyusul," kata Direktur PT Mitra Muda Inti Berlian (perusahaan pengelola Persebaya) Diar Kusuma Putra kepada pers di Surabaya, Jumat (25/7).
Untuk pembayaran satu bulan gaji pemain tersebut, lanjut Diar, pihaknya harus mengeluarkan dana sekitar Rp 1,5 miliar. Jumlah tersebut belum termasuk biaya operasional, seperti konsumsi dan keperluan latihan.
Persebaya merupakan salah satu tim peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang pengeluaran dana untuk bayar gaji cukup tinggi, karena banyak pemainnya yang berlabel bintang dan pemain tim nasional.
"Saya pernah kontak Ferry Paulus (Persija Jakarta) dan dia terkejut mengetahui jumlah gaji pemain Persebaya. Padahal, total gaji pemain Persija hanya sekitar Rp 600 juta setiap bulannya," kata Diar.
Belajar dari pengalaman musim ini, manajemen Persebaya berencana melakukan rasionalisasi gaji pemain pada kompetisi ISL musim depan agar tidak terlalu membebani biaya operasional klub.
"Nilai kontrak sebagian pemain Persebaya pada musim ini memang lumayan tinggi. Kebetulan saya tidak terlibat dalam negosiasi kontrak, jadi tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi, untuk musim depan harus ditata ulang masalah kontrak tersebut," tambah Diar Kusuma.