REPUBLIKA.CO.ID, AMERIKA SERIKAT -- Bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, tampaknya tengah berada dalam kondisi tidak mengenakkan. Hal ini tidak berkaitan dengan profesinya di atas lapangan melainkan permasalahannya terkait celana dalamnya.
Seperti diketahui, Ronaldo telah resmi berkecimpung di dunia bisnis dengan meluncurkan produk celana dalam yang diberi nama CR7 pada Oktober tahun lalu di Madrid. Ronaldo tak hanya menjadi model dalam celana dalam tersebut melainkan juga ikut andil terhadap disain dari produknya tersebut.
“Saya sangat bangga meluncurkan pakaian dalam merek CR7. Saya menaruh banyak keinginan dan dedikasi dalam menciptakan pakaian baru ini dan saya senang akhirnya meluncurkannya secara global saat ini,” ujar Kapten Portugal tersebut saat meresmikan produknya, seperti dilansir //DailyMail//, pada Oktober tahun lalu.
Ronaldo mengaku bangga saat peluncuran produknya tersebut. Dirinya juga bekerja sama dengan disainer papan atas, Richard Chai, yang dinilainya memacu jiwa kreatifitasnya dalam membuat produk tersebut.
Belum genap setahun, usaha yang tengah dirintis mantan pemain Manchester United itu mulai menemukan sejumlah kendala. JBS Textile Group, selaku perusahaan Denmark yang menyokong hadirnya celana dalam CR7 dikabarkan tengah berselisih paham dengan seorang berkebangsaan Amerika Serikat bernama Christoper Renzi.
Menurut Reuters, Renzi telah menerima surat dari pengacara JBS Textile Group yang menuntut dirinya agar tak lagi menggunakan nama CR7 dalam produknya. Renzi yang merupakan seorang penggemar kebugaran dituduh menggunakan nama CR7 tanpa izin, dan JBS Textile Group meminta lembaga Hak Kekayaan Intelektual di AS untuk membatalkan merek dagang Renzi tersebut